Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Money

[Opini] Elpiji 12 Kg vs Blue Gaz 5.5 Kg

6 Januari 2014   09:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 5451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Awal tahun, gas meledak, harganya. Membuat orang seperti terkaget-kaget, terhunyung-hunyung, seperti Kompasiana panas oleh gas.

Dulu, sebelum pemerintah "menghilangkan" minyak tanah, gas tak begitu populer. Karena subsidi minyak tanah katanya merugikan negara, maka harus dijual mahal dan yang keberatan menggunakan minyak tanah agar beralih ke gas. Gas yang ditawarkan adalah gas 3 Kg. Mulailah gas menjadi populer.

Saya pun termasuk yang bermigrasi ke gas 3 kg, sebab minyak tanah langka, mahal dan kualitasnya buruk, membuat sumbu kompor rusak, hitam, berjelaga.

Sementara gas 3 kg ini relatif lebih murah, juga bersih. Sayangnya, berita-berita menakutkan tersiar di televisi dan koran-koran. Gas ini sering meledak menelan korban. Ngeri juga. Mau pindah ke gas 12 kg, tabungnya mahal. Dan juga diberitakan ada yang disuntik dari gas 3 kg ke tabung 12 kg, sehingga keamanannya tidak terjamin.

Setelah browsing ketemulah saya gas bermerk "Blue Gaz". Tabungnya tak terlalu besar, dan tak terlalu mahal. Dari sisi keamanan nampaknya lebih aman, karena regulator gasnya pakai ulir seperti mur. Selang dan regulatornya pun tidak banyak dijual bebas dengan berbagai merk dan tipe. Hanya keluaran resmi dari pabriknya.

Sejak saya pakai 3 tahun yang lalu, gas ini sudah naik beberapa kali. Kalau tidak salah dari harga Rp 65.000/tabung ukuran netto 5.5 kg, sampai sekarang sudah Rp 95.000/tabung ukuran yang sama. Tapi karena ini swasta punya, tentu tak ada gonjang-ganjing, tak terlalu diperhatikan.

Sampai harga elpiji 12 kg akan dinaikkan, baru saya tahu kalau 12 kg hanya sekitar Rp 80.000,-/tabung. Itu saya dapat info dari artikel Ira Oemar yang HL hari ini. Wah, murah sekali rupanya dibanding Blue Gaz.

Jadi kalau dinaikkan, kira-kira wajar tidak ya?

Menurut saya wajarlah untuk 12 kg dinaikkan dan dihapus kalau ada subsidinya. Saya lihat di kampung tidak ada yang pakai 12 kg. Penduduk desa tidak menggunakan 12 kg.

Mungkin para buruh juga tak menggunakan 12 kg. Ini menurut perkiraan saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun