Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Iklan Jujur, Laku Keras, Konsumen Siap Dibunuh

20 Januari 2014   15:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Beberapa produk tidak perlu iklan agar digemari konsumen. Seperti listrik PLN tak perlu iklan pasti dipakai konsumen. Alih-alih menganjurkan penggunaan listrik yang banyak, PLN malah mengiklankan agar hemat listrik.

Serupalah dengan bawang merah, tidak diiklankan juga pasti laku. Belum ada iklan bawang merah yang mengklaim pemakaian bawang lebih hemat dengan cita rasa lebih pedas misalnya. Bawang merah selalu dicari oleh kaum ibu dan pengusaha kuliner.

Beda dengan kecap. Kecap harus diiklankan. Sehingga ada istilah "Kecap Nomor 1". Semua kecap nomor 1. Mungkin kalau ada nomor 2 bisa laku keras.

Entah malam kapan, lupa saya. Sempatlah saya menonton iklan di televisi. Iklan rokok. Tulisannya "merokok dapat membunuhmu". Sudah lama saya tak mengetahui apa yang tertulis di bungkus rokok. Kalau tidak salah dulu ada peringatan tentang impotensi dan seterusnya. Tapi teman-teman yang merokok tidak takut impotensi, sebab walaupun merokok, mereka tetap bergairah. Termasuklah saya waktu itu yang tak menghiraukan peringatan tersebut. Karena saya juga tetap bergairah, hehehe. Karena kesulitan cash flow saya putuskan berhenti merokok.

Walaupun sudah jujur memperingatkan, tetapi ternyata rokok masih laku keras. Pengusaha rokok tetap masuk jajaran orang terkaya di Indonesia. Daftar orang terkaya tahun 2013 bisa dibaca di kompas.com.

Barangkali dalam beriklan haruslah jujur seperti produsen rokok, tidak berusaha merayu, tidak muluk-muluk dan konsumen pun siap terbunuh.

Selamat merokoklah. Lanjutkan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun