“Bodat!”, Kencang atau Pelan, Sama Saja Lae!
Sebagai seorang yang pernah mengecap kerja sebagai salesman, petugas penjaja produk, saya berniat untuk tidak marah-marah kepada petugas penjual produk, entah langsung di pinggir jalan, di pelataran mal, atau lewat telepon. Bila ingat, saya menutup pembicaraan dengan mereka dengan kalimat “semoga achieve targetnya ya”, walaupun saya tak membeli produk yang ditawarkan tersebut.
Suatu hari kudengar teman marah-marah lewat telepon. Marahnya kepada seorang salesman yang ternyata tidak bisa menepati janji-janji yang disampaikan waktu prospecting. Teman saya itu mengancam membatalkan transaksi. Saya yang mendengar, mengingat wajah sang salesman. Sebab saya pun sempat ikut ngobrol dengan salesman tersebut. Pribadi yang rama dan tekun, begitu kesan yang saya tangkap pada pertemuan kami itu.
“Lae, jangan marah-marahlah, sabar…kawan itu baik kelihatannya, mungkin lagi ada kendala”, saranku kepada teman yang sedang kecewa gundah gulana menagih janji promotif si salesman itu.
---
“Ah bodat* juga…” gumamku pelan setelah gagal menghubungi seorang salesman, yang janjinya sudah dateline kemarin. SMS-ku tak dibalas, kutelepon tidak diangkat.
“Itulah kan, katanya sabar…sabar…., begitu kena ke dirinya marah juga…” sambar temanku yang duduk di depan sambil browsing berita Ahok vs DPRD DKI.
“Aku kan ga marah Lae, cuman bilang bodat, habis ditelepon ga diangkat, disms ga dibalas, kan bodat kalau begitu” jawabku.
“Lae, mau pelan atau kencang, ya bodat tetap bodat, intonasi lae saja yang pelan…hahahahah”
Iya juga ya, mau pelan atau kencang, ya sama juga bodat namanya. Aduh maaf…maaf…tapi kasih kabar dong bagaimana progressnya.
Salam marketing, jangan banyak janji kalau sulit ditepati!!!
*)bodat (bhs batak) = monyet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H