Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Artikel NT dan Angkot 23

21 Oktober 2015   16:11 Diperbarui: 21 Oktober 2015   16:11 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

NT ialah nilai tertinggi, trending bahasa Bataknya. Jadi artikel NT adalah yang memiliki nilai tertinggi. Saya belum tau betul kriterianya apa yang dinilai. Asumsiku, adalah jumlah hits, klik dan vote.

Angkot 23 adalah angkot minibus merah yang sering saya tumpangi akhir-akhir ini menuju tempat bekerja. Tadi pagi membuat saya hampir terlambat masuk kantor, keseringan mengetem, dan sopirnya pipis dengan santai di pinggir jalan setelah menghentikan mobilnya. Padahal ada penumpang perempuan juga dibawanya.

Dalam memilih angkot, saya punya teknik tersendiri. Atau mungkin sama dengan teknik yang anda miliki juga. Saya berusaha mendapatkan angkot yang penumpangnya sudah ramai. Untuk kecepatan dan keamanan. Kalau hanya ada tiga pria berpencar, itu mencurigakan, jangan-jangan bukan penumpang biasa kan? Kalaupun penumpang biasa, maka dia akan lama mengetem, jalan lambat-lambat, tiada perduli urusan waktu yang semakin mepet.

Begitu pun dengan artikel di Kompasiana, sasaran saya biasanya pertama adalah artikel NT, lalu pilihan (Admin), lalu terbaru. Tapi baru tadi saya perhatikan, ada artikel NT yang hanya sedikit kliknya, dua votenya, dan komentar ada delapan an kalau tak salah. Infonya tidak ada keramaian disana.

Adakah kriteria NT yang saya pahami keliru? Atau mesin hitung Kompasiana yang error?

Yang pasti setelah melihat fenomenal itu, saya pun bisa menulis satu artikel ini.

Oleh karena itu, terimakasih lah kepada pemerintah setempat, juga kepada Pak Jokowi yang sudah menginspirasi pemain sepakbola dan blogger Kompasiana.

Salam sepuluh jari! Itu tukang pizza kenapa ngobral di pinggir jalan ya....hahahaha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun