Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Air Asin Siapa yang Masak? Pelangi Siapa yang Melukis?

5 September 2014   03:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu anak-anak yang bertanya tentang pencipta keindahan pelangi tentu sudah tidak asing lagi bagi Kompasianer yang pernah kecil di Indonesia.

Lagu anak memang dulu sarat pesan-pesan yang mendidik anak-anak. Sekarang lagu-lagu tersebut sering diputarkan di tape tukang odong-odong yang mangkal sore hari di pemukiman.

--

Setelah berputar sekali di daerah Carita kembali ke Anyer, sebelum tengah malam kami menemukan satu penginapan yang cocok untuk keluarga besar. Di tepi pantai yang berpasir putih, dihiasi beberapa karang. Peristiwa matahari terbenam, tak sempat kami saksikan sore itu karena dia sudah menyelinap ke peraduannya, sementara kami masih mencari penginapan yang pas.

Pagi yang cerah.

Kubangunkan putraku Hasian yang dari tadi malam tidur berpelukan denganku. Kugendong dia ke teras yang didominasi kayu bercat coklat tua. Langit-langitnya sebagian somplak, nampaknya dibongkar karena ada sarang lebah. Di beberapa sudut nampak serbuk kayu termakan rayap.

Angin pagi sejuk.

Beberapa orang nampak menikmati pantai di hadapan kami, seratus meter di depan.

"Ayo lihat laut bang..." kupakaikan sepatu putraku.

Deburan ombak menghempas pantai. Putraku menutup telinganya. Dia mungkin takut mendengar suara itu.

"Jangan takut bang, itu ombak, laut kayak di Ancol itu lho...." kutuntun tangannya agar dia berani mendekati bibir pantai, menyentuh air yang akan kembali ke kaki langit. Dia ragu melepas tangannya dari telinga. Kulepas sepatunya dan menaruhnya di bawah pohon kelapa. Lalu kami mulai berlari kecil di bibir pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun