Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

700 Tulisan Tak Membuatku Mudah dalam Menulis

6 Mei 2015   13:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:19 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

700 Tulisan Tak Membuatku Mudah dalam Menulis

Entah sudah berapa tahun di Kompasiana, sudah tahunan ada disini. Sudah 700 tulisan yang kupublish, dengan bermacam tema. Ada yang lucu karena memang lucu, tapi ada juga yang lucu bukan karena lucu. Ada yang bermanfaat, ada yang menarik, ada yang inspiratif, menurut klik penilaian teman-teman Kompasianer. Banyak kawan yang datang dan pergi. Yang sudah pergi dari Kompasiana (mungkin sementara) dengan kesan-kesan yang membekas, ada juga yang mempengaruhi pola pikirku. Katakanlah dalam satu tulisan Nararya, tentang masa kecilnya (Pak Nar, saya inbox ga dibalas-balas, hiks). Ada kalimat kira-kira bunyinya, bacaan yang sulit jangan langsung ditinggal. Dibaca ulang dan diulang lagi. Kalimat itu kini sangat membantuku membaca buku-buku yang menurutku sangat sulit dipahami. Kemudian kelucuan Herry Fk dan Arke yang selalu menghibur, sangat sulit untuk dilupakan. Gorilla merah dan sempak, selalu terkenang.

Kalau bicara inspirasi, tak terhitung jumlahnya. Paragraf-paragraf inspiratif dari Bang Kate, Dosen M. Arman, Guru Tubagus Encep, Opung Tjiptadinata, dan masih banyak lagi. Kata-kata bermakna bijaksana yang dikemas dengan renyah penuh kelucuan oleh Guru Bain di puncak gunung. Tulisan-tulisan tajam di bidang politik dan hukum dari Sang Pujangga dan Daniel Ht. Atau puisi-puisi indah dari Dewi Pagi dan Pak Florensius. Tak terbilang ragam tulisan, ragam isi dan gayanya di Kompasiana.

Tulisan ringan yang terkadang mengagetkan seperti bakso mercon juga ada, bisa dijumpai dari tulisan Irma Inong, kurasa Irma ini adalah perempuan lucu yang selalu ceria, sumber inspirasi di tempat kerjanya. Atau tulisan yang bisa membuat iman jadi galau, itu bisa ditemui dari tulisan Erianto Anas yang sepertinya sudah berganti nama akun berkali-kali. Akhir-akhir ini dia tak muncul di Kompasiana. Rupa-rupa warna tulisan ada di Kompasian.

Tahun ini, nampaknya ada trend gaya penulisan ilmiah di Kompasiana. Dipelopori oleh Nararya, beberapa kompasianer mulai masuk dengan gaya penulisan ilmiah. Paling tidak nampak dari referensi-referensi yang dicantumkan di bagian akhir tulisannya. Paling mutakhir yang jelas-jelas berbau penelitian adalah tulisan Felix, yang baru-baru ini nampaknya bertambah nama menjadi Felix Tani.

Dan yang membuat saya terkejut, ternyata di balik tulisan-tulisan yang kubaca di Kompasiana, ada orang-orang yang hebat. Dari tulisannya nampak sederhana, merakyat, tapi ternyata dia seorang …..  Di Kompasiana banyak kejutan, berjuta manfaat. Di Kompasiana, saya dapat dua teman yang mau membimbing tugas di bidang tulis menulis. Mungkin akan bertambah lagi, seperti efek snow ball?

Oh iya, kembali ke judul. Saya sudah menulis 700 artikel. Ternyata tak cukup membuat mudah menulis. Apalagi 700 itu hanya ditulis seenaknya saja. Sulit mas…pusing kepala. Panas. Gerah.

Selamat siang…..

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun