[caption id="" align="alignleft" width="283" caption="Google.com"][/caption]
Aku Mencintaimu, sungguh kucinta dirimu
Bukankah semua sudah kuungkapkan dengan kata – kata?
Bukan hanya itu, lakuku pun sesungguhnya nyata bagimu
Aku mencintaimu, kamu dan anak kita
_________________________________________________
Seandainya kita punya daya merubah jarak, akan kita lakukan
Seandainya kita bisa memutar waktu, akan kita lakukan
Seandainya malam tak ada, siang pun akan milik kita saja
Lalu, kenapa tak ada satupun yang berpihak pada kita?
_______________________________________________
Aku pria dan kamu wanita, ada perbedaan diantara kita
Perbedaan itu bahkan yang mampu mengoyakkan kisah kita
Tapi kamu harus tahu aku mencintaimu
Itu yang kutuliskan setiap hari di garis hatiku
_______________________________________________
Lalu ...
Tiba – tiba angin itu menghampiriku
Menggiringku memasuki malam, terkadang bagiku siang
Tapi kamu harus tahu aku mencintaimu
Itu yang kutuliskan setiap hari di garis hatiku
_______________________________________________
Angin membawaku pada sebuah keadaan
Keadaan dimana dirimu tak tampak bagiku, bahkan di khayalku
Angin seperti melemparkan aku, pada sebuah kenyataan
Kenyataan dimana dirimu tetap kucinta, tapi tak dipikirku
_______________________________________________
Wanita itu bernama Mentari
Angin memperkenalkanku pada kenyataan baru
Tapi percayalah, Aku mencintaimu
Hanya saja, wanita itu bernama Mentari
_______________________________________________
Mentari ...
Angin itu membawaku kepada malam, tapi mengapa aku melihat siang?
Sinar di matanya yang telah memancarkan segalanya
Aku terbuai, memeluknya dan beradu menghabiskan malam
Tapi Istriku... Aku Mencintaimu
Itu yang kutuliskan setiap hari di garis hatiku
_______________________________________________
Wanita itu bernama Mentari...
Dia memancarkan kehangatan dalam ragaku
Memeluknya dan mencumbunya hingga pagi
Tapi percayalah aku tetap mencintaimu
***
Aku memandang diriku dalam cermin, kumal
Aku seperti kehilangan diriku yang aku kenal
Bagaimana mungkin malam bisa menjadi siang?
Bagaimana mungkin kelam bisa menjadi terang?
_______________________________________________
Seperti ada yang menarikku maju menuju malam
Aku tidak lagi melihat siang di dalamnya
Rongga hatiku kini kembali kelam
Saat kutahu dirimu ternyata bukanlah dirinya
_______________________________________________
Istriku ...
Maafkanlah aku yang hanya bisa menuliskan
Wanita itu bernama Mentari
Kehadirannya telah mengundang luka dalam dirimu
Tulisan tak lagi berarti bagimu bahkan lukisan
Kesadaranku kini, aku mencintaimu
Itu yang kulakukan bukan kutuliskan
_______________________________________________
Mentari tak akan lagi bersinar
Karena Sinar yang sesungguhnya adalah dirimu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H