Dibukanya kembali pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) disambut hangat oleh banyak sekolah berbagai jenjang. Hal ini setidaknya menunjukkan adanya keterbukaan pemikiran untuk melakukan perubahan dalam program Merdeka Belajar.Â
Bukan saja sekadar mengikuti instruksi atasan, melainkan benar-benar bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran murid di era Merdeka Belajar. Berbekal potensi dan kekuatan yang dimiliki, setiap sekolah pun mulai mendiskusikan pelaksanaannya.Â
Bagaimana Situasi yang Ada Saat Ini?
Seperti halnya dengan di SMPN 3 Lingsar. Hingga saat ini, sekolah di kawasan Lombok Barat tersebut masih menggunakan kurikulum sebelumnya. Namun, pada tahun ini telah mendaftarkan diri untuk menerapkan kurikulum merdeka jalur mandiri.Â
Guru penggerak sebagai salah satu produk Merdeka Belajar pun mengambil peluang tersebut untuk terlibat aktif di dalamnya. Salah satunya adalah dengan membantu pihak sekolah melakukan proses pendaftaran melalui platform Merdeka Mengajar (PMM) dan persiapan.Â
Berdasarkan asesmen yang dilakukan, SMPN 3 Lingsar pun direkomendasikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka jalur mandiri berubah. Rekomendasi ini selanjutnya ditindaklanjuti melalui Tim Pengembang Kurikulum sekolah.Â
Bagian langkah awal yang diambil adalah menyiapkan guru kelas 7 untuk Tahun Ajaran 2023/2024. Strategi yang dilakukan sekolah adalah dengan menugaskan guru yang memahami teknologi dan terbuka terhadap perubahan untuk mengajar di kelas 7.
Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan nantinya. Selain itu, mulai merancang bentuk-bentuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan guru yang sesuai.Â
Tahap awal implementasi ini dititikberatkan pada guru. Hal ini karena guru akan menjadi pintu masuk perubahan di kelas. Perubahan ini nantinya akan memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas pembelajaran bagi murid.Â
Selain itu, dengan pembekalan pada guru, nantinya akan lebih mudah mengembangkan komunitas belajar orang tua dan pemerhati pendidikan secara kolaboratif.Â
Praktik baik yang dilakukan terkait IKM ini layak dibagikan. Hal ini karena bukan tidak mungkin sekolah lain juga mengalami permasalahan yang sama saat akan menerapkan Kurikulum Merdeka.Â