Tidak ada usaha yang sia-sia. Benar adanya. Sekecil apa pun itu, tidak akan ada hasil yang mengkhianati usaha. Akan ada manfaat bagi setiap proses baik yang dilakukan.Â
Tidak terkecuali menjadi guru penggerak. Selama enam bulan mengikuti pendidikan tentu banyak manfaat yang bisa dirasakan. Bukan oleh ekosistem sekolah saja. Melainkan juga diri guru penggerak pribadi.Â
Apa saja manfaat menjadi guru penggerak?
Beberapa manfaat yang diperoleh saat menjadi guru penggerak di antaranya, yaitu kesempatan mengembangkan diri melalui lokakarya. Lokakarya ini menjadi ajang belajar dan berbagi bagi guru penggerak.Â
Melalui belajar dan berbagi kompetensi pun akan meningkat. Terutama terkait kompetensi menjadi pemimpin pembelajaran berpusat pada murid. Selain itu, juga kompetensi melakukan perubahan dan mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan.Â
Manfaat lain yang dirasakan, yaitu memperoleh bimbingan. Bimbingan diperoleh secara daring oleh fasilitator dan instruktur. Secara luring diperoleh dari pengajar praktik saat pendampingan individu.Â
Saat masih mengikuti pendidikan, guru penggerak juga mendapat manfaat kesempatan berkolaborasi. Kolaborasi terjadi dengan sesama guru penggerak dari sekolah lain. Adanya kolaborasi memungkinkan mendapatkan manfaat dari saling belajar dan berbagi.Â
Manfaat lain yang tidak kalah menggodanya adalah manfaat mendapatkan komunitas belajar baru. Kemungkinan ini sangat besar. Diawali dari kolaborasi dilanjutkan penyamaan visi maka terbentuklah komunitas praktisi.Â
Lebih menggoda lagi adalah manfaat setelah lulus akan mendapatkan sertifikat pendidikan. Sertifikat ini bermanfaat ke depan untuk jenjang karir guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran. Baik itu sebagai kepala sekolah maupun pengawas pendidikan.Â
Apa manfaat ekstra menjadi guru penggerak?
Selain manfaat-manfaat tersebut di atas, guru penggerak juga mendapatkan manfaat ekstra. Manfaat ini sangat berarti bagi guru penggerak. Terlebih adanya perhatian khusus dari pemerintah daerah akan membuat guru penggerak lebih merasakan manfaat.Â