Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kolaborasi Guru Penggerak, Bagaimana Strateginya?

11 Februari 2023   20:25 Diperbarui: 15 Februari 2023   19:35 9669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolaborasi guru penggerak dengan sejawat dalam kegiatan literasi digital (Foto: Dokumentasi pribadi)

"Guru penggerak dapat menerapkan nilai diri melalui kolaborasi dengan pihak terkait." - Sudomo

Salah satu nilai yang dimiliki guru penggerak adalah kolaboratif. Nilai ini merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh guru penggerak dalam kehidupan sehari-hari. Terutama terkait dengan kemampuan guru penggerak dalam membangun kerjasama positif dan harmonis dengan berbagai pihak. 

Pihak-pihak tersebut di antaranya, yaitu rekan sejawat, murid, orangtua murid, komite sekolah, organisasi pendidikan, Dinas Pendidikan, dan pihak terkait lainnya. Setiap komponen membutuhkan strategi khusus dalam proses membangunnya. 

Apa itu kolaborasi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolaborasi merupakan kata benda yang merujuk ke perbuatan. Kolaborasi diartikan sebagai kerja sama untuk membuat sesuatu. 

Sesuai definisi ini konsep kolaborasi guru penggerak adalah kerja sama dengan pihak lain dalam mencapai tujuan. 

Kolaborasi menurut Jonathan (2004) diartikan sebagai proses interaksi di antara beberapa orang yang berkesinambungan.

Berdasarkan pengertian ini, guru penggerak melakukan interaksi dengan berbagai pihak. Bukan saja hanya dengan guru penggerak, melainkan pihak terkait lainnya secara terus-menerus. 

Sedangkan menurut Gray (1989), kolaborasi diartikan sebagai suatu proses berpikir di mana pihak yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.

Bagaimana strategi membangun kolaborasi? 

1. Kolaborasi dengan murid

Guru dapat melakukan kolaborasi dengan murid dalam banyak hal. Salah satunya adalah melalui penyelenggaraan program kepemimpinan murid. 

Kolaborasi yang dilakukan berupa kerja sama dalam perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi pelaksanaan program. Melalui strategi ini akan menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun