Bagi sebagian besar guru penggerak, komentar miring tidak untuk diambil hati, tetapi cukup dengan memberikan bukti. Tidak salah memang hal seperti ini. Bukti-bukti itu berupa aksi nyata yang sangat berarti.Â
Namun, kadang kita tidak sadar bahwa bukti saja tidak cukup sebagai antisipasi. Membutuhkan cara lain agar bukti nyata sebagai praktik baik itu benar-benar dipahami.Â
Tidak ada salahnya guru penggerak senantiasa berbagi praktik baik melalui dunia maya yang sedang tren saat ini. Tujuannya tentu bukan untuk pamer, melainkan berupaya menginspirasi.Â
Upaya menginspirasi merupakan salah satu kunci agar layak menjadi guru penggerak. Berikut selengkapnya kunci sukses agar layak disebut guru penggerak.Â
Pertama, tergerak.Â
Kunci pertama ini berasal dari dalam diri guru penggerak. Seorang guru penggerak haruslah selalu tergerak. Dalam artian memiliki niat dan kemauan diri untuk terus melakukan perubahan melalui belajar dan berbagi.Â
Keduanya merupakan jaminan bagi guru penggerak dalam menumbuhkan motivasi diri. Adanya motivasi secara intrinsik ini membuat seorang guru penggerak selalu memiliki kegelisahan mengubah kondisi yang menurutnya kurang ideal dalam dunia pendidikan.Â
Khususnya dalam proses pembelajaran. Termasuk  mengelola aset yang ada di sekolah. Hal ini berkaitan dengan nilai mandiri, kreatif, dan inovatif.Â
Kedua, bergerak.Â
Berangkat dari motivasi melakukan perubahan, guru penggerak harus terus bergerak. Guru penggerak akan memanfaatkan kegelisahannya sebagai dadar melakukan perubahan.
Bukan saja perubahan pada diri, melainkan juga kelas dan sekolah. Guru penggerak bisa bergerak melalui aksi nyata. Selain itu, juga aktif terlibat dalam komunitas belajar yang ada.Â