Mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) membutuhkan komitmen. Komitmen ini harus disiapkan sejak awal saat dinyatakan lulus. Bahkan saat dinyatakan lolos seleksi setiap tahap dalam proses rekrutmen guru penggerak setiap angkatannya. Pada seleksi tahap 1 pendaftar program ini harus mulai membangun komitmen.Â
Komitmen ditunjukkan dari keseriusan dalam menyiapkan dokumen terkait pendaftaran. Mulai dari biodata sampai pada pengisian esai. Pada seleksi tahap 1 ini membutuhkan komitmen untuk menyelesaikan hingga tuntas. Hal ini karena berdasarkan pengalaman, banyak pendaftar yang gagal menyelesaikan esai. Penyebabnya adalah kebanyakan pendaftar memilih mengisi esai saat mepet tenggat pendaftaran. Tentu ini akan merugikan diri pendaftar sendiri.Â
Lalu, kenapa harus sejak awal membangun komitmen menuntaskan pendidikan guru penggerak?Â
Diakui atau tidak, komitmen kuat sejak awal adalah kunci dalam menuntaskan segala sesuatu hal. Bagaimanapun juga kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kemudian hari. Berbagai tantangan pastinya akan dihadapi. Beragam ujian tentunya akan mewarnai. Demikian juga dengan kendala yang datang menghampirinya.Â
Semua pasti berharap tantangan, ujian, dan kendala untuk menguatkan proses perjalanan. Semuanya akan diusahakan untuk bisa ditaklukkan. Tanpa komitmen kuat, semua akan menjadi baru sandungan. Namun, sebaliknya jika dilandasi komitmen kuat, bukan tidak mungkin semua justru akan menguatkan langkah.Â
Komitmen sejak awal ini haruslah senantiasa dijaga. Sedikit saja mengalami penurunan, dampaknya akan sangat luar biasa. Terlebih dalam program PGP yang berlangsung dalam jangka cukup panjang, 6 bulan. Enam bulan akan menjadi singkat atau panjang tergantung cara menikmati setiap detik perjalanannya.Â
Seorang Calon Guru Penggerak (CGP) akan merasakan atmosfer pendidikan yang menyenangkan dengan adanya komitmen diri. Durasi pendidikan pun akan terasa singkat karena dinikmati. Berbeda dengan CGP yang komitmen dirinya tidak stabil. Enam bulan akan terasa menyiksa karena belum menemukan iramanya. Bahkan bisa jadi akan menyerah di tengah perjalanan.Â
Banyak CGP yang tidak bisa menuntaskan pendidikan. Tentu dengan berbagai pertimbangan dan alasan. Padahal sebenarnya semua tergantung pada komitmen diri. Seandainya komitmen kuat, tentu tidak akan ada alasan untuk menuntaskan. Selain itu, adanya komitmen ini akan membuat seorang CGP merdeka dari tekanan dalam mengikuti pendidikan.Â
Bagi CGP yang telah memiliki komitmen kuat, akan merasakan rindu seolah tanpa obat. CGP akan merasakan rindu berkolaborasi dengan sejawat. Perasaan rindu juga muncul atas telah terciptanya komunikasi yang hangat.Â
Hal-hal tersebut hanya sebagian dari yang dirindukan oleh CGP hebat. Masih banyak hal-hal lain yang sifatnya mengikat. Sebut saja kerinduan pada upaya diri menyelesaikan tugas-tugas sesuai tenggat. Terlebih saat setelah lulus nantinya, hal-hal remeh selama mengikuti program guru penggerak pun akan tumbuh menjadi rindu yang hebat.Â