Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Menolak Gaptek

8 Januari 2023   08:27 Diperbarui: 8 Januari 2023   12:08 1618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan zaman menuntut guru untuk terus berubah. Bagi yang tidak ingin ketinggalan, pasti akan berusaha mengembangkan diri dalam bidang pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Namun, bagi guru yang enggan berubah, bisa dipastikan lambat laun akan jauh tertinggal. 

Hal ini tentu akan menyebabkan guru tidak bisa mengikuti kodrat zaman murid. Hal ini memungkinkan guru akan menemui kesulitan beradaptasi dengan murid di kelas. Guru akan cenderung sekadar mengajar tanpa memahami kebutuhan belajar murid. 

Kebutuhan belajar murid memang bukan hanya teknologi, melainkan juga pemenuhan bakat dan minat. Guru yang melek teknologi akan lebih mudah mengikuti gaya belajar murid demi ketercapaian tujuan pembelajaran. 

Berbeda dengan guru yang gagap teknologi (gaptek). Guru gaptek cenderung mengajar secara konvensional. Metode yang digunakan pun kurang beragam. Proses pembelajaran seperti ini tentu kurang menyenangkan bagi murid. 

Memang tidak semua guru gaptek dengan metode mengajar konvensional berperilaku seperti ini. Banyak juga guru yang mengajar secara konvensional memiliki kreativitas tinggi menciptakan media kreatif pembelajaran. 

Namun, belum begitu optimal karena kurang sesuai dengan kodrat zaman murid. Bukan berarti media pembelajaran berbasis teknologi lebih baik, melainkan lebih mampu berpihak pada murid. Hal ini karena teknologi terus berkembang. Demikian halnya dengan tumbuh kembang murid. 

Mengapa guru harus menolak gaptek? 

Oleh karena itu, penting bagi guru untuk bisa 'mengikuti' perkembangan murid. Terutama pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan digital murid. Terpenuhinya kebutuhan murid adalah kunci kebahagiaan dalam mengikuti proses pembelajaran. Kebahagiaan setinggi-tingginya bagi murid merupakan cita-cita merdeka belajar. Guru di sekolah sudah seharusnya mulai memerankan diri sebagai fasilitator. 

Sebagai seorang fasilitator, guru akan berusaha memfasilitasi murid dalam mencapai tujuan pembelajaran. Perbedaan kebutuhan belajar murid adalah pertimbangan penting bagi guru dalam menyusun rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang disusun sebenarnya tidak harus berbasis teknologi. Namun, sebaiknya ada upaya guru untuk meningkatkan kompetensi murid dalam memanfaatkan teknologi. 

Lantas bagaimana dengan sekolah yang minim dukungan teknologi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun