Setumpuk Tugas Pengajar Praktik PGP Angkatan 6, Sanggup?

Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 6 tidak akan berjalan lancar tanpa adanya keterlibatan aktor pendukung. Calon Guru Penggerak (CGP) merupakan aktor utama dalam PGP. Sementara aktor pendukung terdiri dari Pengajar Praktik (PP), fasilitator, dan instruktur. Masing-masing aktor pendukung memiliki tugas pokok dan fungsi yang berbeda. 

Menjadi seorang PP, artinya siap memberikan pendampingan terbaik secara luring kepada CGP. Pendampingan dilakukan melalui lokakarya dan pendampingan individu. Namun, dalam kenyataannya tugas PP bukan itu saja. 

Apa saja tugas PP? Simak uraian berikut ini! 

1. Membuat jurnal pendampingan belajar CGP di Learning Management System (LMS). Jurnal ini nantinya digunakan sebagai bahan diskusi selama pendampingan individu (PI) secara luring. Tugas PP di sini adalah mengecek dan menuliskan rangkuman kemajuan belajar CGP dalam setiap alur belajar. PP bertugas menyusuri alur belajar MERDEKA setiap CGP. Dalam setiap alur belajar (Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar materi, dan Aksi Nyata), PP mengecek tugas dan aktivitas CGP. Selain itu juga memastikan semua tugasnya selesai dikerjakan. Agar bisa membuat jurnal dengan baik, PP rutin mengecek tugas CGP di LMS masing-masing.

2. Membantu fasilitator mengingatkan CGP dampingan. Tugas ini dilakukan PP melalui ruang komunikasi PP dengan fasilitator. Di ruang ini, fasilitator membuat daftar CGP yang belum menyelesaikan tugasnya. Selanjutnya PP akan mengomunikasikan dengan CGP dampingannya agar segera menyelesaikan tugas dimaksud. 

3. Mengikuti Ruang Kolaborasi. Pada saat alur belajar yang dipandu fasilitator ini, PP mengikuti proses yang berlangsung. Baik pada tahap 1 diskusi kelompok maupun presentasi. Peran PP sebagai pemantau aktivitas CGP dalam berdiskusi dan presentasi. Selain itu juga memastikan kehadiran CGP pada alur belajar ini. PP juga diberi kesempatan untuk memberikan penguatan terhadap hasil diskusi dan presentasi. Selain itu, PP memberikan penilaian kinerja fasilitator saat akhir paket modul. 

4. Mengikuti Elaborasi Pemahaman. PP bersama CGP mengikuti alur belajar Elaborasi Pemahaman yang dipandu oleh instruktur. Selain mendampingi CGP, PP juga memberikan penilaian kinerja kepada instruktur yang bertugas. Pada alur belajar ini, PP berperan sebagai pemantau aktivitas CGP untuk dicatat dalam jurnal pembelajaran daring. 

5. Melakukan pendampingan individu (PI). PI dilaksanakan secara luring di sekolah masing-masing CGP sesuai jadwal, yaitu seminggu sebelum lokakarya. Dalam PI ini, PP menggunakan teknik diskusi dengan pendekatan coaching. Masing-masing CGP akan berbagi kemajuan belajarnya dan menceritakan kendala yang dihadapi. Melalui pendekatan coaching, PP membantu CGP menemukan sendiri solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Selain itu, juga memastikan CGP mengisi instrumen pendampingan yang harus diunggah ke LMS sebagai laporan. 

6. Menyusun laporan PI terdiri dari jurnal pendampingan, Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan unggah dokumentasi. Tugas ini dilakukan oleh PP setelah selesai PI dan sebelum lokakarya dilaksanakan. Jurnal pendampingan disusun untuk masing-masing CGP dampingan. Sedangkan RTL dibuat secara umum untuk semua CGP. Unggah dokumentasi berupa aksi nyata CGP, dokumentasi pelaksanaan PI, daftar hadir, dan instrumen pendampingan. 

7. Pendampingan Lokakarya. Pada saat pendampingan lokakarya, PP berperan sebagai fasilitator kegiatan. Selama lokakarya berlangsung, PP memandu jalannya lokakarya sesuai moderasi dan skenario yang telah disiapkan. Pada saat pendampingan lokakarya, PP memastikan CGP mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Selain itu, PP juga sekaligus memberikan penilaian aktivitas CGP selama lokakarya berlangsung. 

8.