Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Via Jejaring Sosial

31 Agustus 2010   13:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:34 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jejaring sosial, terutama facebook (FB) merupakan fenomena yang sedang booming. Tidak saja di kalangan orang dewasa, tetapi sudah merambah ke wilayah anak-anak. Anak-anak jaman sekarang mungkin lebih betah berlama-lama di depan laptop hanya untuk update status atau hanya sekedar melihat status/komentar teman. Dampak positif maupun negatif pasti ada dalam sebuah hal baru. Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya dengan bijak.

Minat anak usia sekolah terhadap FB sesungguhnya merupakan peluang yang bagus bagi kita, selaku pendidik untuk berimprovisasi dalam membuat sistem pembelajaran yang lebih menarik. Akan tetapi, hal ini tentunya tidak mudah bagi sekolah yang notabene tidak berada di wilayah perkotaan. Sedangkan di wilayah perkotaan, justru ini akan sangat bermanfaat. Setidaknya, anak bisa jadi lebih bisa memanfaatkan internet untuk hal-hal yang bermanfaat.

Sebelumnya kita diskusikan terlebih dahulu dengan peserta didik tentang sistem pembelajaran melalui jejaring sosial yang akan kita pergunakan.

Langkah pertama, tentunya kita harus memiliki akun FB. Bikin akun FB? Tidak susah tentunya, apalagi jaman sekarang tidak perlu lagi capek-capek ke warnet. Tinggal colok modem ke laptop, jadi deh akun FB kita. Tak lupa juga kita mengingatkan peserta didik untuk membuat akun FB bagi yang belum memiliki. Bukan hal yang sulit karena sejak kelas IX SMP peserta didik sudah diajarkan mata pelajaran TIK tentang internet.

Langkah kedua, kita membuat fanpage. Sulit? Tidak juga. Selanjutnya kita tinggal mengundang peserta didik untuk bergabung disana. Untuk mempermudahnya, kita bisa buat fanpage per kela yang kita ajarkan.Tak lupa kita mengecek bahwa semua peserta didik sudah ikut bergabung.

Langkah ketiga, melalui wall fanpage kita bisa menuliskan ringkasan materi pembelajaran. Selanjutnya untuk evaluasi materi pembelajaran, kita bisa memanfaatkan inbox untuk mengirimkan soal-soal kepada anggota fanpage dan meminta mereka untuk mengirimkan jawaban via inbox dengan tenggang waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama (misalnya satu minggu sekali). Hal ini penting mengingat tidak setiap hari peserta didik membuka akun FB-nya.

Langkah keempat, kita mengoreksi jawaban peserta didik yang telah dikirim dan menampilkannya di wall fanpage urut dari nilai tertinggi. Tujuannya agar peserta didik termotivasi untuk bisa menjadi lebih baik.Melalui wall fanpage kita juga bisa memberikan reward kepada peserta didik dengan nilai terbaik, dengan sesuatu (buku tulis, alat tulis, dll) yang diumumkan via wall fanpage.

Nah, mudah bukan. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun