Mohon tunggu...
Muchamad Sudjada Cholilulloh
Muchamad Sudjada Cholilulloh Mohon Tunggu... Guru - Guru Otomotif SMK - Humas Kosmik Jatim

Saya adalah guru SMK swasta di surabaya, penggiat pendidikan dan penggiat otomotif serta konversi kendaraan BBM ke kendaraan Listrik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Banyaknya Peminat SMK dari Sekolah Menengah Pertama (SMP)

13 Juli 2022   11:37 Diperbarui: 13 Juli 2022   11:39 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak lulusan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memilih meneruskan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak dengan passion dan visi yang jelas. Bahkan lulusan SMP cenderung terpaksa masuk SMK, atau memiliki pola pikir yang sederhana bahwa dengan masuk ke SMK pasti akan cepat mendapatkan kerja.

Permasalahan yang terjadi dalam pendidikan vokasional di Indonesia, dan memberikan beberapa solusi. Padahal yang dibutuhkan keterampilan, kompetensi dan etos kerja, serta karakter positif dan unggul pada diri lulusan SMK.B

Bukan ijazah SMK yang ternyata tidak sesuai harapan tersebut. Ia mengakui memang sulit menciptakan lulusan yang 100 persen siap kerja. Biasanya mereka harus melalui training saat mulai bekerja.

Training tersebut benar-benar dari awal. Dan biasanya setelah training, ia pindah ke perusahaan lain.

Selain itu, permasalahan lain yang perlu segera diselesaikan yaitu kualitas guru SMK dan infrastruktur.

Tak hanya pendidikan vokasional di tingkat SMK, permasalahan pendidikan vokasional di tingkat perguruan tinggi juga perlu segera diselesaikan. Dari era 1970-an sampai 2000-an, vokasi di perguruan tinggi adalah Prodi Diploma-3 (D3).

Sebagian besar, mahasiswa D3 di Indonesia memilih masuk ke Prodi D3 karena tidak diterima di Prodi S1. Mereka biasanya gagal dalam seleksi SNMPTN, SBMPTN, maupun UM.

Selain itu, hampir semua lulusan D3 Vokasi meneruskan kuliah ke Program Ekstensi S1, baik langsung atau kerja dulu baru lanjut.

Jadi, lagi-lagi masuk D3 tidak dengan passion, visi dan komitmen untuk menciptakan kompetensi pada diri mereka. Karena target utamanya yaitu lanjut kuliah ke S1.

Pola atau sistem di industri, lulusan D3 lebih ke teknikal atau operator, dengan salary dan roadmap karier yang jauh dibanding lulusan S1

Semua prodi tersebut bersinergi erat dengan industri mitra. Misalnya jurusan Perbankan kita kembangkan bersama Bank Mandiri dan Bank BCA. Teknologi Rekayasa Elektro kita kembangkan bersama PLN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun