Masih seputar Bandung. Setelah puas menyambangi Monsoon Coffee & Cowork, saya pun masih tak tinggal diam. 2D1N di Bandung itu terasa begitu singkat. Oleh karena itu, saya harus bisa memaksimalkan waktu sebaik-baiknya untuk bisa mencicipi kuliner lezat yang tergolong baru di kota Kembang ini.
Okay, next destination yang saya kunjungi berikutnya adalah 56 Degrees Cafe. Kepincut setelah mengintip postingan di Foodnote Bandung tentang 56 Degrees Cafe, saya pun penasaran untuk mengunjungi kafe ini. Tak ingin menyia-nyiakan waktu, saya pun segera meluncur ke area Pasirkaliki dimana kafe tersebut berada. Tak lama setelah melintasi gerbang utama Paskal Hypersquare, saya menemukan tulisan "56 Degrees" yang bertengger di beberapa bagian kaca pada gedungnya. Tak sabar, saya segera turun dari mobil dan menemukan dekorasi kafe yang super cantik dan segar di area depannya.
Bisa dibilang, kafe ini memiliki konsep interiornya yang cenderung homey. Siapapun yang datang kesini bisa merasa betah seperti tinggal di rumah sendiri. Wah, asyik ya!
Kafe yang terdiri dari 4 lantai ini ternyata memiliki tema di masing-masing lantainya. Untuk lantai 1 bertemakan kitchen dengan konsep semi terbuka. Di bagian depan kitchen-nya dihiasi beragam jenis bunga yang begitu cantik.
Terinspirasi dari salah satu teknik memasak, yaitu sous-vide, nama 56 Degrees Cafe diluncurkan. Proses pemasakan daging dengan teknik sous-vide ini biasanya menggunakan 56 degrees. Beberapa menu yang tersedia di 56 Degrees Cafe, dimasak dengan teknik tersebut. Diantaranya seperti grilled chicken, sirloin, telur yang ada di menu Braised Beef Cheek dan Chicken Cream Pasta.
Beruntung, saat berkunjung ke 56 Degrees Cafe, saya berkesempatan bertemu langsung dengan Head of Chef-nya, Aldo. Ia pun menjelaskan tentang menu-menu yang tersedia disini. Untuk konsep makanannya itu sendiri merupakan percampuran antara western, Italian, dan Asian-nya. Tepatnya lebih ke modern Australian fusion yang merupakan perpaduan dari berbagai macam teknik memasak berdasarkan beragam jenis tadisi. Aldo juga merekomendasikan beberapa menu yang wajib saya pesan. Penasaran? Simak terus yuk, Foodies!
Braised Beef Cheek - IDR 60K
Menu pertama yang saya cicipi kali ini adalah Braised Beef Cheek. Menu ini tergolong unik karena menggunakan pipi sapi. Buat kamu yang belum pernah mencicipinya, tak perlu takut karena tekstur dagingnya benar-benar lembut. Rasa bumbunya pun meresap sempurna ke dalam daging. Untuk membuat dagingnya menjadi lembut, Beef cheek ini dimasak dengan cara dipresto dan proses pemasakannya kurang lebih dilakukan selama 1 jam. Braised Beef Cheek ini disajikan bersama mash potato (bisa diganti nasi), picolo onion, dan bawang bombay yang diolah menjadi acar. Dalam satu sajian, ada pula potato chips yang dipadu bersama sayuran seperti lobak merah, kembang kol, wortel dan salad. Rasanya benar-benar nikmat, cocok sekali dijadikan hidangan untuk makan siang ataupun malam.