Allah SWT berfirman : Berdoalah kalian pada-Ku, maka Aku senantiasa mengabukan untuk kalian. Ayat ini diturunkan dalam bentuk mutlak, tanpa adanya ikatan ataupun syarat apapun. Namun dalam riwayat dan hadist-hadist terdapat syarat-syarat doa. Perlu juga diperhatikan, kebanyakan doa tidak terkabul. bagaimana menjelaskan nin ?
Sesungguhnya janji Allah itu benar dan tepat. Setiap manusia akan mendapatkan apa yang dikehendakinya, sebagaimana telah dijanjikan Allah ; bila hal itu menjadi suatu kebaikan bagi orang yang berdoa. Dikatakan bahwa terkabulnya doa dari Allah tidak lain karena kasih sayang dan rahmat Allah kepada hamba-Nya. Jika Allah mengabulkan hajat seorang serta memberikan apa yang tidak baik untuknya maka pengabulan doa tersebut tidak termasuk kasih sayang atau Rahmat Allah. Sebab di dalam pemberian tersebut terdapat ketidak maslahatan bagi manusia.
Sebenarnya segala sesuatu yang mengandung kebaikan bagi manusia terbagi menjadi dua bagian ; yang pertama yaitu sesuatu yang pasti dan yang kedua bergantung pada permohonan. adapun jika itu adalah susuatu yang pasti maka ia akan mendapatkanya dan dia tidak perlu berdoa . Adapun jika itu hal yang tidak pasti, maka ia akan mendapatkanya bersama dengan diraihnya pahala doa, yang dikategorikan sebagai paling utamanya ibadah serta paling dekatnya sarana yang akan menjadikan seorang hamba memiliki derajat yang mulia disisi Allah SWT.
Tentu saja, perbuatan Allah selalu berdasarkan keutamaan-Nya. Karena eksistensi doa yang memenuhi syarat sangatlah mulia, maka pokok pengabulan doa yang dijanjikan Allah SWT adalah pintu keagungan dari keutamaan dan kebaikan-Nya. Artinya Allah akan mengabulkan doa seorang hamba sebagai suatu kemuliaan, walaupun doa tersebut belum memenuhi syarat-syarat doa yang patut dikabulkan.
Tanggal : 12 July 2013
Oleh : Putra Naga di sarang Manggelewa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H