Mohon tunggu...
Sudirman Napitupulu
Sudirman Napitupulu Mohon Tunggu... -

brown eyes, prince of Porsea

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Gak Sampai Sejuta Mau Ke Bromo dan Sempu from Medan to Malang

3 April 2014   07:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:09 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermodalkan tiket promo cit*link KNO-CGK-SUB-CGK-KNO yang harganya setara dengan travel Tapaktuan- Medan, perlu di sebut gak ya, Hmmm.. Okeh, hanya 300 rebong. Target utama ke Surabaya adalah foto di depan Patung Suro dan Boyo yang nota bene Icon kota pahlawan ini, biar aja norak sikit, yang penting SAH ke surabaya-nya walau numpang lewat sih. Karena misi utama awak menahlukkan Gunung Bromo dan Pulau Sempu di kota Malang. Awalnnya sih sudah janjian dengan teman kampus dulu, ternyata mereka pengennya ikut paket Bromo dan Sempu sekitar sejetong lah. Ih, ga rela banget lah awak mahalnya minta ampun. Belum lagi ongkos ke sananya, Matiklah anak ayam.. Sebenarnya sih bukan pelit, kikir atau apalah, Cuma jalan jalan murah, hemat ampe muntah itu udah semacam ideologi dan falsafah hidup awak kayaknya. Sensasinya beda dan ada kepuasan tersendiri. Maka, dengan berat hati awak tidak ikut rombongan mereka dan mengambil jalur backpacker. Googling sana sini, lihat kisah backpacker2 sebelumnya dan tentu gabung dengan komunitas backpacker. Awalnya sih berdua aja, tapi berhubung kami dua hari aja bisa totalitas di Malang, walau lama perjalanan empat hari, maka mau gak mau harus bisa seefsien dan seefektif mungkin sesuai dengan ejaan backpacker yang disempuranakan. Sabtu malam, 12 oktober 2013 sampai di Surabaya dan selasa pagi sudah kabur ke Jakarta. Nah, hanya minggu dan senin lah kami bisa merajai kota ini, hectic. Hampir desperate juga sih apalagi pas mau menuju hari H nya, berbagai ketidakjelasan datang silih berganti. Halah. Mulai dari kepesimisan berbagai kalangan yang memvonis Bromo dan Sempu tidak bisa disikat kalau hanya dua hari saja. Ijin ke Sempu yang susahnya kayak benang berselemak. Mau tidak mau harus carik manusia sejiwa dan searah tujuan biar bisa menghemat waktu dan duit. Charter angkot, nginap di home stay dan nge-camp di Sempu. Jurus paling ampuh anti keringin dompet. Haha, aib banget dah. Padahal kan awak Pegawai di salah satu Instansi yg katanya, katanya nih ya termasuk bergaji papan atas untuk kategori PNS. Malu maluin instansi aja, yaudah sih biar sekalian dunia tahu bahawa gegajian kita emang gak wah wah kali. *ngotot Oke, setelah posting di berbagai grup Backpacker, baik Medan, Surabaya, Indonesia untung gak sampai luar negeri, niat banget daah.. Ini salah satu tips pamungkas cari kawan backpacker senasib dan sepenanggungan. Nemulah 3 biji mahluk dari Jogja, aslinya sih si Batak-batak dari Medan juga, Cuma lagi kuliah disana. Terus sebijik lagi dari Jogja juga, ini juga impor langsung dari Ketapang, Kalbar, kuliah di Jogja juga. Nah, berenam lah kami memadu janji bakal ketemu di Surabaya biar langsung sewa travel ke Probolinggo menuju Bromo. Tapi semua berubah sejak negara api gagal menyerang,awrr.. Salah satu personil jogja sudah mesan hotel di Malang, alhasil mereka mau tidak mau langsung ke Malang. Dan nasib awak pun berada di ujung tanduk. Berkat bantuan Backpacker lokal nya dan carik berbagai info lagi di sela sela kesibukan di kantor, maklumlah front liner paling heboh se kantor manapun di Indonesia tercinta ini. Jam istirahat aja tetap buka, kurang hebat apa cobak instansi awak. Padahal di kampung kampung aja pun, eh *curhat. Akhirnya pasang plan B. Karena bakal tidak terkejar juga menikmati Sunrise nya Bromo lewat Malang-Tumpang. Nyampe Malang paling cepat jam 1 karena pesawat terakhir temanku jam 11 di Juanda. Jadinya kita ke Pulau Sempu dulu baru dah nanti ke Malang. Untungnya yang dari Jogaj setuju dan oke fine.. The journey’s starting.... Skip skip skip. Penerbangan jam 8 pagi dari Medan, dan dari Jakarta ke Surabaya jam 8 malam maka sempet sempetnya lah awak menyampah ke ibu kota. Rencana awal main ke Blok M tapi di tengah perjalanan berubah pikiran, udah sekalinya ke Jakarta yang agak elite dikitlah. Maka berubah menuju Grand Indonesia Shopping Mall,eaakk.. Nonton dan muter muter ga jelas menunggu sore baru dah cap cus ke Bandara. Skip skip lagi, Jam 11 sudah sampai di Surabaya dan temanku Hendy sejam berikutnya. Di bandara kita bertemu dengan Tomy, yang dari Jogja-Ketapang. Sebelumnya sudah mesan travel Juanda-Malang dengan tarif 80rb. Santer Kabarnya bisa menghabiskan 3-4 jam apalagi liburan begini macet banget. Namun semua itu hanya mimpi, dua jam sudah sampai malang dan bingung lah jam 3 di Stasiun Arjosari ini mau ngapain. Nyewa Hotel berbintang juga nanggung, sok iye. Kami mesan nasi goreng buat ganjel perut dan membunuh waktu, wahahaha. Akhirnya kami cari angkot dan sejenisnya tujuan Sempu yang paling murah. Disinilah tragedi Kijang terjadi ygmenjadi merek Backpacker kali ini, 600rb akhirnya deal Malang-Sempu-Tumpang namun saat ketemu mobilnya ternyata Kijang gagal produksi apa Kijang betina kali ya.. Zebra, dan untunglah masih layak pakai. Sudahlah, dari pada angkot 500rb balik ke PP Malang Sempu, mending lah si Kijang khayalan ini, wong bule disebelah juga naik begituan. Karena dingin dan daripada gak jelas, akhirnya aku hubungin si Suluh dari jogjayang mungkin lagi bergolek ria di hotel sana, sedangkan kami berjuang disini. Kejamm. Untung tu anak bangun, dan kami bilang bakal datang jam 5. Eh, kami udah menuju Hotel mereka menginap yang awak kira jauh karena dia bilang Haris Hotel masuk pelosok gitu. Lagian ngapain juga kami tebego di terminal itu lama lama.*bales dendam Dan saat hubungin tuh anak, kelimpungan dah mereka. Yang abang dua bijik lagi masih ngorok kata dia, tapi dah kepalang nanggung jadi dah ke Hotelnya. OMG, Hotelnya oke punya ternyata. Kirain standar backpakcer, lah ini. Salah orang kayaknya ini, bisa susah ini ngajak mereka hidup susah. Disinilah tragedi ke dua terjadi. Saat ada cowok turun dengan pedenya awak salam dan perkenalan diri. Aiiih mak, dia bukan si Suluh. Ternyata pegawai hotel. Salah sendiri sih mukak mirip bell boy. Eh. :p Malu banget, beneran. Akhirnya yang dinanti pun datang. Dan kaget mampus melihat angkot yang membawa kami. Bukan Kijang yang diidam-idamkan selama ini. Kalo dia sih udah biasa tahan banting, yang abng abang diatas yang bakal merepet janda. Sudahlah, akhirnya kami mamfaatkan momen ini untuk numpang mandi. Hiaaa.. Lumayan kan, mandi di hotel . Tapi sepertinya dipasang tarif lima rebu ama abang abang, selama dalam perjalanan ditagih muluk. Wahaha. Sumpah yaa, ini udah dua halaman aja,inti dari backpackernya belumjuga nongol. Oke Sip, skip, skip dan Jam 6pagi kita berangkat menuju Sendang Biru, Sempu.. Di sinilah journey sebenarnya dimulai. Tarraaa.... Gak sampi dua setengah jam, kami sudah mendaratkan pantat di Sendang Biru. Perasaan gosip yang santer beredar 3-4 jam-an lebih dah ke Sempunya. Kebalik ya kalo cerita orang Sumut, Medan- Parapat 3-4 jam. Kenyataan 5-6 Jam. Untuk memasuki Pulau Sempu, kita harus ijin ke Polisi hutan berhubung Pulau Sempu adalah salah satu cagar alam, bukan tempat wisata awau pun mall, maka harus ijin kesana, entah modus melakukan penelitian dan sebagainya. Kita bertemu dengan robongan orang bekasi, rata-rata asal lampung sih, enam cewek bersama satu cowok sebgai guide nya. Sebelumnya kami sudah ketemu mahluk ini di Terminal. Dan janji ketemu dimari juga di bromo nantinya. Kepikiran sih, bakal buat ribet nih gegadis ini, soalnya track ke Segara Anakan sekitar 2jam-an. Namun, karena belum ada yang pernah kemari sebelumnya dan untuk alasan keamanan kami berbagi Guide dan berangkat naik kapal penyebrangan bersama. Intinya semuanya untuk penghematan. Ijin masuk salamin 50rb-an, kapal penyebrangan menghabisakan dana sebesar 100rb, jiah... Kami ber-13 ga nyampe 20 rebu juga kenaknya yaa. Tadi juga sih ada tarif parkir angkot sewaan kami juga biaya masuk per kepala. Total semua 35 ribu dah. Udah bebas melanglang buana ke dalam Sempu. Kami makan dulu dan bawa nasi bungkus untuk bekal di dalam sana nantinya. Pas balik dari perijinan dan makan kami kembali ke mobil mau ambil perlengkapan, eh si bapak supir raib entah kmana dan nomer hapenya lupa minta.. Sudah, ini kan batak batak banyak taktik,. Kami buka kaca mobil danmasuk lewat jendel lah ya istilahnya. Sudah, maslah terselesaikan. Untung pas nyebrang kami nemu tuh bapak lalu dengan muka berbinar miinta nomer hape nya, kayak anak alay baru kenalan ya. Plaaak. Sekitar 10 menit nyebrang sudah sampai di Tanjung Semut, pintu masuk track ke Sempu. Gila ya, gadis gadis tadi ternyata perkasa semua. Nonstop yatching, teman grup kami aja ada yang masih rempong urusin sepatu dan ini itu. Sekitar satu setengah jam kami berjumpa dengan Segara Anakan. Spoiler banget pemandangan dari bebalik pohon, Kerenn.. Sempu-nya sudah menggoda aja. Sampai dititik peristirahatan dan menaruh barang, kami rehat sebentar, Kemudian aksi foto foto dimulai. Dari perpaduan berbagai sudut view sempu dan gaya andalan kita kita.. Ini memang pada narsis gila semua, sampai momen foto bersama sangat sulit tercapai. Puas explore karang atas yang bersinggungan langsung dengan laut, kami ke Danau berasa Pantai atau apalah itu, karena berpasir Putih dan berair asin. Kami bermandi ria disini, pose dan pose. Tentu kami tak menyia nyiakan kesempatan menuju lubang mengarah ke laut sebagai asal muasal air laut kehempas ombak dan jatuh ke dalam pulau, inilah asal muasal air laut yang terperangkap di daratan karena tak tahu arah pulang. Inilah keunikan Sempu. Air nya tidak begitu asin dan mata bebas memandang kebawah tanpa takut kesengat asinnya air. Kami menaiki tebing tebing air masuk dan teriak sejadi jadinya saat air laut masuk, yaa ini lah salah satu wahana gratis sempu. Dan cewek cewek juga yang lagi berenang tertarik ikut rasain sensasi yang memacu adrenalin. Gak seram seram gmana juga sih, kita tetep mengutamakan keselamatan. Hehe. Kami juga berenang ria dan loncat berbagai gaya bersama dengan begitu noraknya teriak teriak tiap melihat hasil foto yang sumpah keren mampus.Peduli amat, gak pada kenal juga.. hahaha Karang Pulau Sempu

Segara Anakan Sempu Udah menuju jam 1 lapar menguras hati nular ke perut. Kami makan nasi bungkus yang kami bawa tadi dan failed nya nasi bungkusku entah ketinggalan di dunia mana. Jadinya berbagi dah dan masih minta Popmie dari anak Bekasi yang bawa nesting. Ternyata mahluk mahluk ini udah menahlukkan berbagai gunung dan perlengkapannya lengkap banget dah,.. Pantes aja gesit begitu. Terus kami kenalan lebih jauh lagi, dan ternyata ada juga Batak kedampar di rombongan itu. Terjadilah tarombo batak, apalagi ada bapak bapak lagi lewat yang kebetulan Batak juga jadinya langsung berubah kayak di Balige sana. Ngomong huruf besar dan tanda seru semua. Hahahha.. Waktu sudah menuju angka 2. Kami harus balik ke Sendang Biru. Biar Ke Bromonya kekejar. Sebenarnya masih pengen berlama lama disini. Seandainya Plan A berjalan lancar,maka akan lebih puas kami berkemah dimari. Akkkkhh, sudahlah.. Ini juga udah kebayar kok.Hampir sejam lebih juga kami melewati track yang masih manusiawi. Kemudian di jemput Kapal no 13 dan kami berjumlah 13. Udah, gak ada hubungan apa apa ini. Sampai ke Sendang Biru nya, langsung mandi dan ganti pakaian atau cari cemilan. Lagi lagi kami kalah gesit dengan rombongan cewek tadi. Mereka lebih dulu berangkat, kita masih ada dua biji mahluk lagi sedang showeran di Kamar mandi umum. Hahaha..Jam 5 sore kami cabut dari Sempu menuju Bromo lewat jalur Tumpang.. Tepar semua di KIJANG. Dua setengah jam juga sudah sampai di Tumpang. Kami menghubungi rombongan pertama yang sudah duluan sampai. Kami sempatkan makan malam juga sebelum dianter untuk yang terakhir kalinya oleh sang supir. Dan 600rb pun melayang atas jasa nya sedari dari Malang. Nambah 50rb sih karena dia bilang ke Home stay nya jauh, 15km. Namun itu hanya dongeng saudara, jalan kaki 15 menit juga harusnya bisa. Sudahlah, kasian juga bapaknya dari tadi kami tinggal dan gak diajak makan,. Kualat dah. Ahahah Kami dapat Jeep sewa 850rb selama di Bromo nantinya dan include bisa numpang tidur di rumah yang punya. Kurang baik apa ya, tau kan akhir ceritanya kemana.. HEMAT!! Hahah, Tetep.. Kami masih sempatkan bercerita cerita sebelum tumbang satu persatu ditelan dinginnya malang, ini bukan typo, emang Malang, bukan Malam. *ga penting sih. Jam satu an kami sudah dibangunin dari lelapnya tidur. Beberes, pakai beberapa lapis baju dan celana. Berapa lapis? Ratusan,,. Celoteh kawan yang dah mulai gilanya makin tidak bisa disembunyikan lagi. Pencitraan gagal. Jam dua berangkat , sekitar dua jam perjalanan juga sampai di Penanjakan II. Dingin gilak mah ini. Udah empat lapis juga nih baju. Ramenya orang orang juga nth darimana aja ini berasal. Apalgi pas momen sunrise akan muncul, udah kayak nonton konser akbar aja. Tapi iya juga sih, nonton konser mahakarya Sang Pencipta. Kamera, video dan mulut menganga hampir tiap orang juga bule yang hampir imbang jumlahnya dengan masyarkat lokal. Kami termasuk di Bagian Bule yakk. Zzzz . Sang dingin pun teraibakan dan fokus ke sunrise yang begitu sempurna indahnya. Bromo bermahkotakan semburat jingga yang begitu eksotis. Keren, keren dan sangat keren. Setelah konser sunrise kelar, kami menuju ke bawah ada kawah, savana, dan pasir berbisik menanti.
Bromo, Sunrise like a diamond,lol Dibawah sana, tiap spot yang menarik kami jadikan ajang pose memose, siapa tau laku dijual jadi model kalender panglong. Saat menuju kawah bromo, kita bakal bertemu kemegahan Pura milik masyarakat tengger yang beragama Hindu. Keren banget ber latarkan gunung bromo. Magisss.. Kami juga ngisi perut menuju kawah biar ngumpulin tenaga. Foto dengan Kuda yang menganggur, tentu tidak tertarik nungganginnya ke atas. Gagal donk misi jalan jalan murahnya. Hahah, udah harga matik!!
Personil Kijang Backpacker
Top of Bromo Kadang kami cari jalan pintas menghindari abu dan bauknya taik kuda yang berlalu lalang. Apalgi di tangga 200 orang kayak ngantri sembako murah aja saking ramainya. Kami lewat jalur lain biar cepat. Sampai ke Puncak kami mengabadikan berbagai momen. Tapi gak wah wah banget sih, kirain ada kawah berisi danau semacam kelimutu gitu. Tapi masih okelah, kayak bekas meteor jatuh. Hihi.. Kami turun lagi ke bawah. Oh iya, dari sini juga view nya bagus. Apalagi pura dibawah tadi udah kayak di film film kartun jepang aja. Kami lanjut ke Pasir Berbisik, mau syuting video clip ala Agnes biar go internasioanl atau filmnya Mbak Dian Sastro. Kebetulan lagi ada tuh komunitas sepedaan, kami pinjem dong tuh sepeda demi totalitas buat foto session. Haha.. Klo bayar, kayaknya kami gak mau deh..Lanjut lagi ke savana dan Bukit Teletubbies. Sbenarnya sih udah mulai capek tapi save the best fot the last aja lah. Soalnya pemandangan disini juga tetep keren, punya sensasi tersendiri. Pas lagi foto foto dekat kuda, tuh bapak bapak penjaga nawarin nunggang kuda gtuu bayar 5rebu doank, kami ogah. Wakakakkaak.. Sumpah ya, otak ini kayak udah kecuci aja gak mau ngeluarin duit dikit aja. Oke, Bromo done.. Mau lanjut ke Coba Pelangi, udah mau patah aja nih kaki. Lagian di Medan juga banyak air terjun yang Wow. *songong.Jadi ingat celoteh celoteh kawan, ini mah di Namorambe sana juga buaaanyak.. wakakakaka.. Ada ada saja bah.. Koplak benerr... lagian mau ngejar flight teman awak si Hendy yang berangkat jam 9an malam. Kapan lagi ke Surabaya nya, udah disetting lah semua ini. Terus kawan yang lain sisanya mau coba peruntungan menahlukkan Kawah Ijen. Huaaa, sebenarnya pengen ikut, tapi penerbangan ku besok pagi buta juga.. Kami kembali ke home stay nya tadi. Mandi, beres beres dan pulangg.. Oh iya,, perhitungan soal hutang hutang dulu disana. Jadi kami total habis dari Malang- Sempu- Bromo 285rb. 35rb (perijinan,pnyebrangan, parkir Sempu ) + 100rb (angkot Malang-Sendang Biru-Tumpang) + 150rb (Jeep+ 50rb akibat supir 15km td,hahah) jadi totalnya 285rb rupiah saudara saudara,,.. Gilakkkkk, keren mampus!!! Puasss... Oke, kami ngangkot ke Malang. Makan siang di dekat terminal. 4 orang jogja lanjut ke Kawah ijen, via Bondowoso. Aku dan Hendy menuju Surabaya. Sampai terminal burungasih, oh iya Cuma 14 rebu ongkosnya..Kami bertolak ke Patung Suro dan Boyo, Bonbin, kebon Binatang. Ini soalnya icon nya kota ini, udah, foto dsini udah ada bukti nyata udah nginjak tanah surabaya.Kalo cerita empat orang lainnya biar lah situ. Daripada makin envy dengan blue flame nya Ijen. Hahah.. Lanjut, kita makan siang di Mall paling terkenal se surabaya, Tunjungan Plaza. Jadi deh, anak gahol Tunjungan. Hahaha.. Trus kami balik ke Terminal dan kanjut ke Bandara. Hendy brangkat dan awak terlantar di Bandara. Temanku anak Surabya malah ke Malang pulak. Awrrr.. Untung jam 11 aku dibangunin rombongan teman kampus yang ikut paket mahal itu. Garis bawahi ya, Mahal. Hahah..Ada juga kawan menunggu pagi. Sekalian reuni kecil kecilan lah kami. Padang, Kupang dan Jakarta plus Aceh menyatu.. Sekian lah yaa.. Ga usah diceritain lagi mpe pagi, di Jakarta, nunggu lagi, trus sampe Medan.. Jam 6 sampai ke Kontrakan kakakku, dua jam lagi dijemput travel menuju Tapaktuan. Sumpah, rempong kali lah awak. Bisnispun belum sempat awak kutak katik.. Intinya perjalanan kali ini benar benar beda, Wow dan mengasyikkan, murah lagi, ga nyampe sejetong dah semuanya. Trus ber-6 yang kami sebut “KIJANG Banckpacker” kayak udah kawan lama aja, padahal baru dua hari bersama , punutnya entah dimana.. Asikk, pokokny asikk.. Ditunggu di travelling selanjutnya yaa woi.. Sorry, masih ngutang tarif mandi di Hotel klen yang mahal itu. Jangan lupa photo photo yang bersarang di hape kalian di share. Ahahaa.. Thanks for all. Thanks juga buat bng rere, agripta,okto siapa lagi ya, semuanya lah., Surabya Backpacker Community, Backpacker Medan dan Indonesia, love u all, KALIAN LUAR BIASA.. *tiba tiba hilang di telan Kota Tapaktuan. Kembali ke Penjara Guantanamo bersama Sunset andalannya.. God Bless.. Salam Rangsel!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun