[caption id="attachment_91992" align="alignleft" width="448" caption="Indahnya Niagara (Sumber: Dok Pribadi)"][/caption] Sewaktu saya di Amerika pertengahan tahun lalu, saya sempat tinggal satu bulan di kawasan Buffalo. Kota kecil di pinggiran New York ini sangat dekat dengan Niagara Falls yang merupakan salah satu keajaiban dunia (wonder of the world). Saya beruntung bisa menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat wisata ini hingga dua kali. Pertama kali datang, saya tidak sempat menjelajahi kawasan tersebut secara maksimal. Barulah pada momen kedua, saya bisa puas menikmati segala fasilitas rekreasi yang disediakan untuk pengunjung. Niagara Falls merupakan air terjun menakjubkan milik Amerika yang berkongsi dengan Kanada. Perbatasan Amerika yang menguasai wilayah itu adalah Buffalo sedangkan wilayah Kanada yang memiliki Niagara adalah Ontario. Dari pusat kota Buffalo, Niagara berjarak sekitar 27 km sedangkan dari Toronto, jarak tempuh menuju Niagara kurang lebih 120 km. Amerika-Kanada dihubungkan oleh sebuah jembatan penyeberangan yang melintasi sungai. Agar tidak terkena urusan imigrasi, para pengunjung perlu hati-hati untuk tidak menggunakan jembatan itu. Sekali saja masuk ke negeri sebelah, urusannya jadi panjang. Bisa-bisa kita dideportasi ke negara asal gara-gara dokumen kita tidak lengkap. [caption id="attachment_91995" align="alignright" width="448" caption="Lihat pelangi itu! Ini Asli lho! (dok pribadi)"]
[/caption] Niagara memiliki tiga air terjun. Ketiga air terjun tersebut adalah air terjun Horseshoe milik Kanada, air terjun Amerika, dan yang lebih kecil adalah air terjun Bridal Veil yang dipisahkan oleh sebuah pulau bernama pulau Luna. Meski tidak terlalu tinggi, sekitar 51 meter, Niagara merupakan air terjun yang sangat lebar dan menjadi salah satu daya tarik wisata ternama di jagat raya ini. Air terjun ini menjatuhkan air sekitar 6 juta kaki kubik (168.000 m3) air per menit. Untuk itu, Niagara dinilai sebagai air terjun yang paling kuat di Amerika Utara. Awalnya saya tidak terlalu kaget dengan aliran deras yang dimiliki Niagara. Banyak sudah sungai yang pernah saya kunjungi, seperti sungai Brantas atau Sungai Bengawan Solo. Saya juga sudah sering mengunjungi air terjun di Indonesia seperti Coban Rondo di Batu, Malang atau di Nganjuk. tapi apa yang menarik dari Niagara? Salah satunya adalah keindahan alam yang masih terjaga. Sepanjang mata memandang, saya masih bisa menikmati panorama yang hijau ranau laksana hutan lindung yang bersih dan indah. Tak ada sampah berserakan dan tak ada pula gundukan dedaunan. Meskipun sudah dikemas secara modern, keaslian alam yang menyelimuti Niagara masih nampak terlihat. [caption id="attachment_91993" align="alignright" width="448" caption="Berpose di atas kapal Maid of the Mist"]
[/caption] Kemudian, sisi lain keindahan Niagara adalah pelanginya yang begitu menakjubkan. pelangi itu melintang di tengah derasnya air terjun. Kita bisa melihatnya dari dekat saat naik kapal “Maid of the Mist” yang selalu melintas setiap 15 menit. Jutaan orang dibuat takjub oleh ciptaan Tuhan yang berlokasi di dekat kutub utara ini. Para mengunjung dapat melihat dari dekat aliran sungai, derahnya air terjun, butiran uap air, dan gugusan pelangi yang beraneka warna. Jas biru tipis dapat melindungi mereka dari cipratan air yang terbawa hembusan angin. Orang-orang bergantian ambil gambar dengan latar belakang Niagara dari berbagai sudut. Sungguh, pengalaman menarik dan mencengangkan ini sepertinya tak bisa ditemukan di tempat lain. [caption id="attachment_91994" align="alignleft" width="448" caption="Kembang api di langit Amerika (dok pribadi)"]
[/caption] Di malam hari, Niagara tak kalah eksotiknya. Lampu sorot warna-warni menerpa air terjun itu secara bergiliran. Wow, suara gemuruh air yang meneduhkan serta kerlap-kerlip cahaya itu membuat mata tak bosan-bosan memandang. Apalagi, pada hari-hari tertentu, di langit Niagara, terpancar kembang api yang berasal dari beberapa sisi air terjun. Luar biasa menyenangkan, bukan? Kalau saja kita berencana menginap di hotel-hotel sekitar Niagara, kita pasti ingin menggelar tikar di dekat air terjun itu hingga tengah malam. Nah, wajar saja jika kemudian Amerika dan Kanada meraup devisa melimpah dari para turis mancanegara yang berlibur di kawasan Niagara dan sekitarnya. Jadi, siapa yang mau ke sana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya