[caption id="attachment_202368" align="alignnone" width="760" caption="Instalasi Pembuangan Limbah Tinja Kota Depok di Pinggir Ciliwung"][/caption] [caption id="attachment_202370" align="alignnone" width="760" caption="Intake PDAM Sekitar 1 KM hilir dibawah Pembuangan Limbah Tinja Depok"]
[/caption] Foto dan Tulisan: Sudirman Asun Menjadi satu hal yang dilematis dimana ketika sejumlah kementriaan akan mengadakan "
Konfrensi Sanitasi Nasional 2011" yang diadakan selama tiga hari sejak tanggal 11-13 Oktober 2011 di Grand Sahid Jakarta membahas persoalan sanitasi dan air minum, dalam susur kali ini kami menemukan pembangunan fisik infrastruktur di Ciliwung oleh pemerintah mendukung penyebab terjadinya pencemaran bakteri
E-Coli di sungai Ciliwung, yang menjadi pemasok bahan baku air PDAM Bogor dan Depok. Sebelumnya, pada susur terdahulu ketika mendapati bahwa banyaknya
"WC umum komunal di pemukiman padat Baranangsiang Kota Bogor" yang tidak melewati Septic Tank mengalir langsung ke Sungai Ciliwung, kali ini kami mendapati
Instalasi Pembuangan Limbah Tinja Pemda Kota Depok yang dibangun tidak jauh dari bantaran Sungai Ciliwung, juga melakukan pembuangan ke Ciliwung. Dari obloran dengan petugas IPLT Kota Depok, bahwa rata-rata 6 truck mobil tangki setiap harinya membuang muatan
tinja di sini, dan pengelolaan tinjanya dibiarkan di kolam terbuka tanpa treatment khusus, dan kalau lumpur tinjanya sudah penuh dikeruk dan dibuang ke sungai. Dari pengamatan kami ketika mendekat terlihat warna lumpur tinja hitam pekat dengan bau menusuk. Dan yang paling hebat, 2 KM hilir kebawah dari IPLT terdapat intake
PDAM Tirta Kahuripan Kota Depok, dapat dibayangkan bagaimana bahan baku air Ciliwung yang terkontaminasi bakteri E-Coli ini di proses menjadi air minum warga Kota Depok. Susur lanjutan oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC Bogor) 8 Oktober 2011, yang dilakukan dimulai dari titik terakhir yaitu Sungai Ciliwung daerah Citayam , dengan mendapat dukungan penuh Komunitas Ciliwung Condet, Komunitas Ciliwung Bojonggede dan para sahabat komunitas. Peserta susur sebanyak 11 orang yaitu Hari Kikuk (komandan susur
KPC), Rita Mustikasari (
Telapak), Abdul Kodir, Fauzi, Alex (
Komunitas Ciliwung Condet), Udin Zibrut (
Komunitas Ciliwung Bojonggede), Lola (Mahasisiwi Fakultas Kehutanan
IPB), Rinnenggo (
Kantor Berita kotahujan.com), Ira Guslina dan Ilham (
Group Tempo). Selain penemuaan yang mengejutkan tentang IPLT di bantaran Ciliwung, Tim susur juga mendapati gunung sampah limbah pabrik kancing di Kampung Duren Kelurahan
Kalimulya, juga beberapa gunung sampah rumah tangga yang cukup besar di Kelurahan Kalimulya. Juga pembuangan limbah busa dan kayu ke sungai Ciliwung oleh perusahaan bengkel pembuat perabotan rumah sakit yang memang terletak percis di bantaran Ciliwung Kecamatan Cilodong. Hutan Bambu sebagai daerah resapan air, penahan longsor dan mata air baru pengencer endapan aliran Ciliwung yang cukup lebat dari mulai daerah Cilebut, Bojonggede dan Citayam, memasuki daerah Depok terasa mulai berkurang dengan adanya pencaplokan dan privatisasi sempadan sungai oleh banyaknya komplek perumahan yang menyerobot sampai ke pinggir sungai. Terutama Komplek Perumahan
"Taman Anyelir 3". di Kalimulya yang menguruk habis hutan bambu dengan tanah merah setinggi puluhan meter dan digantikan dengan pohon HTI pohon pinus dan pohon jambon yang merupakan pohon kriteria tidak cocok ditanam di bantaran sungai. Hal ini sangat bebahaya mengingat beban massa tanah merah yang begitu berat tanpa rumpun bambu sebagai penahan di waktu hujan besar menguyur. Tanah merah yang akan terbawa hujan ke aliran sungai akan mengancam pendangkalan hebat dan sedimentasi Sungai Ciliwung. Susur selesai di titik Sungai Ciliwung Stasiun Depok dan berhasil mendata daerah Citayam, Kampung Duren, Kelurahan Kalimulya, Kelurahan Pondok Jaya, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cilodong, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Cipayung Kota Depok. [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="IPLT Kota Depok"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="PDAM Tirta Kahuripan Kota Depok"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Limbah Pabrik Pembuat Kancing Baju di Bantaran Ciliwung"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Gunung Sampah Rumah Tangga Ciliwung Kalimulya"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Pencaplokan dan Privatisasi Garis Sempadan Sungai Ciliwung Taman Anyelir 3"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Pembangunan Pagar Taman Anyelir 3 Kalimulya sampai pinggir Sungai Ciliwung"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Hutan Bambu yang habis diuruk tanah merah setinggi puluhan meter"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Pengurukan dengan alat berat"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Bahaya longsor di waktu hujan mengancam pendangkalan Ciliwung, Hutan Bambu yang sedianya buat penguat bantaran digantikan dengan Pohon Pinus dan Jabon yang perakarannya tidak kuat dan cocok di pinggir sungai (Bom Waktu Untuk Kerusakan Ekologis)"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Susur menyeberangi sungai karena terhalang tembok privatisasi"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Melintasi Hutan Bambu Yang Tersisa di Daerah Citayam Depok"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Bersosialisasi dan mencari informasi dari warga Ciliwung"][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="504" caption="Tim Susur Komunitas Ciliwung Bersatu Untuk Ciliwung Yang Lebih Baik"][/caption]
komunitasciliwung@yahoo.com Foto Susur Selengkapnya Silakan Klik:
Ciliwung National Park - Ciliwung Institute (Album foto)Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Nature Selengkapnya