Â
Tatkala Tol Jakarta Cikampek elevated II belum di bangun jangan ditanya bagaimana tingkat stress pengguna jalan raya berbayar kedua di Indonesia. Jangan tanya bagaimana kecemasan, was-was dan umpatan menjadi hal lumrah di Tol terpadat ini.Â
Jarak Bekasi ke Jakarta sukar di prediksi mau berangkat jam 05.00, 06.00 atau 07.00 pagi. Melihat aplikasi kondisi jalan raya dan radio perihal jalan tol Jakarta - Cikampek menjadi menu utama.Â
Meski begitu soal keamanan tol tersebut kita patut acungkan jempol quick response BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dalam menjamin keselamatan siapapun pengguna kendaraan roda empat melintas di jalan tol Cikampek - Jakarta.
Kalau cerita tentang "angker" jalan tol  Jakarta - Cikampek sangat jarang terdengar. Namun, dua kejadian yang di alami punya tafsir masing-masing. Kejadian pertama yaitu ketika mobil yang akan menjemput saya menuju bandung dalam rangka mengikuti suatu pertemuan jadi tertunda.
Waktu itu hari Jum'at sebut saja bapak Muh setelah sholat jum'at dari sebuah kantor di kawasan jalan Soetomo melaju dengan lancar dengan mobil Avanza. Cuaca cerah, dan angin berhembus lembut menuju Tambun, Bekasi.
Memasuki jalan tol Jakarta - Cikampek pak Muh melaju dengan kecepatan 60-70 Kilometer per jam. Jelang masuk  Jatibening ternyata cuaca tak secerah di Jakarta.Â
Langit mendung, gelap dan hujan di sertai angin cuaca yang tak lazim ini berdampak buruk pada Pak Muh. Jarak pandang pengemudi antara mobil satu dengan mobil lain yang ada di depan dalam pandangan terbatas. Â Alhasil terjadi tabrakan beruntun bruakkk...
Sudah bisa dipastikan kendaraan yang disopiri oleh Pak Muh termasuk tabrakan beruntun. Mobil Kijang ringsek depan belakang mesin mati, radiator, Grill depan, lampu depan rusak. Bagian belakang mobil tepatnya bagasi juga tertekuk ke dalam.Â
Untung saja Pak Muh tidak mengalami luka dan cedera dan langsung hubungi saya untuk atasi kejadian tersebut guna ditindaklanjuti dengan petugas jasa marga di tempat kejadian perkara.Â
Sesama pengguna jalan tol yang terlibat tabrakan beruntun tidak ada saling klaim dan menganggap semua sebagai musibah dan human error.Â