Ketika guru sedang mengajar siswanya di kelas pastilah penuh dengan tantangan. Apalagi siswa yang dihadapi adalah anak usia sekolah dasar. Berati guru yang dimaksud adalah guru sekolah dasar dimana ragam siswa tersaji secara unik dan menarik jika dinikmati dengan sungguh-sungguh.
Terkadang para siswa di kelas setelah jam istirahat yang biasanya sekitar pukul 09.00 sampai pukul 10.00 keadaan siswa setelah jam istirahat tidak lagi konsentrasi dalam menerima pelajaran atau materi yang diberikan oleh guru. Sebagian siswa saling ribut sendiri karena jenuh dan bosan dengan kegiatan belajar mengajar sejak pagi.
Sebagai guru harus dapat memposisikan diri dengan berbagi peran yang harus guru kuasai. Pendalaman peran-peran yang harus guru kuasai adalah peran sebagai orang tua, peran sebagai teman dan peran sebagai kakak untuk siswanya.
Peran sebagai orang tua dilakukan guru ketika di luar jam pembelajaran atau di dalam jam pembelajaran guru harus bisa memposisikan diri sebagai fasilitator siswanya jika mendapatkan masalah tentang dirinya, agar bisa memberikan solusi layaknya orang tua siswa. Peran sebagai teman dilakukan ketika di luar jam belajar. Sebagai tanda kedekatan guru kepada siswa agar siswapun tidak canggung untuk bertanya dan bereksplorasi lebih tentang dirinya maka haruslah akrab dan dekat dengan gurunya. Sebagai salah satu tindakan yang sekiranya tepat seorang guru harus dapat memposisikan diri sebagai teman kepada siswa dimana siswa sedang membutuhkan teman bermain dan berbagai kebutuhan lainnya. Peran sebagai kaka dilakukan guru ketika dalam jam pelajaran berlangsung di kelas. Di kelas guru selain memberikan materi tentang pembelajaran, keadaan siswa harus bisa dikondisikan dan cara menkondisikan dapat dilakukan dengan sosok guru sebagai kakaknya. Selain hanya bisa memberikan instruksi sebagai seorang kakak yang baik, harus memberikan contoh yang baik pula.
Sebagai guru juga harus bisa mendalami akting dalam berbagi peran dan keadaan. Baik itu akting marah, bercanda, penuh ketegasan dan lemah lembut. Guru harus bisa mendalami akting marah. Marah tidak selamanya buruk, marah bahkan berguna ketika siswa sedang riuh dan sering gaduh bahkan pada siswa-siswa yang sering membuat keributan. Memang akting marah jarang digunakan, namun sekali-kali penting juga digunakan. Akting bercanda berfungsi untuk mencairkan suasana di kelas. Ketika keadaan mulai tegang guru harus bisa meluapkan candaan terhadap siswa agar keadaan dapat menjadi cair. Guru juga perlu menguasai akting penuh ketegasan, agar siswa dapat mengerti bahwa hidup ini tidak selamanya main-main. Berlaku adil kepada tiap siswa pada yang berprestasi lebih dengan diberikan reward dan yang sering menyimpang dengan diberikan punnisment. Selain itu peran guru dalam ucapan yang lemah lembut juga perlu dikuasai agar siswa menjadi lebih nyaman untuk berbicara personal terhadap guru.
Kemampuan akting demikian penting guru kuasai semua. Karena jika salah satu yang ditonjolkan maka keadaan menjadi semakin membosankan dan monoton. Dengan menggunakan sistem tarik ulur peran bagi guru maka kegiatan pembelajaran dan pendidikan yang guru berikan menjadi lebih berwarna dan bervariasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H