Salah satu indikator mutu dari sebuah perguruan tinggi adalah waktu tunggu para alumni untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya. Semakin singkat/cepat alumni mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensinya artinya semakin baik dan hal tersebut tentunya akan berimbas bagi mutu prodi khususnya dan perguruan tinggi umumnya.
Universitas Sragen (UNISSRA) sebagai Universitas baru menyelenggarakan pelatihan Wound Care bagi mahasiswa DIII Keperawatan. Pelatihan Wound Care yang di koordinatori Lesyani, S. Kep, Ns, M. Kep tersebut di adakan selama 2 (dua) hari yakni 21-22 Agustus 2024 di Aula Kampus Gedung B Universitas Sragen (UNISSRA). Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi para alumni DIII Keperawatan dengan harapan dapat mempercepat dalam memperoleh pekerjaan pertamanya kelak. Turut serta hadir dalam acara pembukaan pelatihan Wound Care Rektor UNISSRA Dr. H. Suharno, ST, MT, Ketua PPNI Kabupaten Sragen Ali Ahmadi, SKM, MM dan Eny Fatimah S. Kep, Ns selaku ownner MUMTAZA. Â
Rektor Universitas Sragen Dr. H. Suharno, ST, MT dalam sambutanya menyampaikan pentingnya memberikan bekal . skill sebanyak-banyaknya kepada para alumni terutama DIII Keperawatan sehingga ke depan lulusan (alumni) UNISSRA siap menghadapi dunia kerja. Di waktu yang sama Suharno juga menyampaikan tidak hanya Wound care saja yg dibekalkan kepada para mahasiswa DIII Keperawatan, nantinya setiap mahasiswa akan diwajibkan untuk mengikuti pelatihan BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support) yang rencananya dilaksanakan selama 6 hari dibulan ini, pelatihan TOEFL dan pelatihan Komputer. Diakhir sambutanya Suharno berpesan agar mahasiswa peserta pelatihan dapat mengikuti dengan baik selama kegiatan berlangsung dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya.
"Beryukur menjadi seorang perawat, mengapa demikian? Peluang perawat masih sangat terbuka lebar, perawat dapat bekerja di Klinik, Rumah Sakit (Negeri dan Swasta), mendirikan Klinik kesehatan, Home care di samping itu peluang kerja juga sangat terbuka di luar negeri terutama di jepang dan Arab Saudi." Ucap Eny fatimah dalam sambutanya.Â
"Pelatihan seperti hari ini merupakan kegiatan yang penting dalam rangka meningkatkan skill mahasiswa calon perawat, tidak hanya bagi mereka yang mau bekerja di Klinik dan rumah sakit saja melainkan bagi mereka yang berkeinginan membuka klinik kesehatan secara mandiri". Â Ali Ahmadi SKM, MM selaku ketua PPNI Kabupaten Sragen dalam sambutanya juga mendorong kepada seluruh mahasiswa peserta pelatihan agar tidak berhenti sampai di sini (DIII Keperawatan) namun ke depan harus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yakni sarjana agar dapat membuka praktik secara mandiri. Â Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H