Mohon tunggu...
sudarsono siburian
sudarsono siburian Mohon Tunggu... Dosen - Time Is Life

To Be or Not To Be: Penikmat kopi, senja dan hujan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Perkemihan Manusia: Urinary System

9 Juni 2024   16:45 Diperbarui: 9 Juni 2024   16:47 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.visiblebody.com/learn/urinary/urinary-system-structuresInput sumber gambar

A.   Organ-Organ yang Berperan dalam System Perkemihan:

1. Ginjal

Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada abdomen. Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah kiri dan kanan, dan ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan. Pada orang dewasa berat ginjal sekitar 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron.

2.Ureter

Ureter terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya sekitar 25-30 cm dengan penampang sekitar 0,5 cm. Ureter sebagian terletak di dalam rongga perut dan sebagian terletak di dalam rongga panggul.

3. Vesikula Urinaria (Kandung Kemih)

Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis medius.

Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

4. Uretra

Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandungan kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.

B. Perbedaan Letak System Perkemihan pada Pria dan Wanita:

Sistem kemih pria, laki-laki berbagi sistem kemih dengan sistem reproduksi. Uretra pria lebih panjang daripada wanita, karena memanjang melalui penis. Uretra jantan memiliki panjang sekitar 18 hingga 20 sentimeter, dan berfungsi sebagai jalan umum untuk urin dan air mani dari tubuh. Uretra jantan memiliki empat bagian; uretra kenyal, uretra selaput, uretra pra-prostat, dan uretra prostat, dan meluas melalui sfingter sujud, internal dan eksternal, diafragma urogenital, kelenjar cowper, dan seluruh panjang penis.

Sedangkan sistem kemih Wanita, kandung kemih dan uretra pada wanita tidak terhubung ke sistem reproduksi. Betina memiliki uretra yang sangat pendek, yang panjangnya sekitar 1,5 inci. Uretra memanjang hanya melalui leher kandung kemih, sfingter internal dan eksternal, dan diafragma urogenital. Infeksi urin sering terjadi pada wanita karena jarak pendek antara pembukaan urin, anus dan vagina.

Perbedaan ini terletak di uretra. Uretra pada laki-laki :

  • saluran melalui mana air kencing dan air mani dilewatkan pada laki-laki.
  • uretra pria lebih panjang (20 cm) karena harus melakukan perjalanan melalui penis.
  • diameter uretra pria adalah 8-9 mm.
  • uretra pria terbuka ke arah luar di ujung penis.
  • uretra pria milik sistem kemih dan reproduksi.
  • uretra pria berfungsi sebagai bagian dari ejakulasi semen.
  • sfingter uretra pria mengontrol pergerakan air seni dan air mani.
  • jalan uretra laki-laki lebih melengkung.
  • infeksi bakteri lebih jarang terjadi pada uretra pria.
  • uretra pria memiliki empat wilayah; uretra pra-prostat, uretra prostat, uretra membranosa, dan uretra penis.

Uretra pada wanita :

  • saluran yang melaluinya urin dilewatkan pada wanita.
  • uretra wanita lebih pendek (4 cm).
  • diameter uretra wanita adalah 6 mm.
  • uretra wanita terbuka ke luar anterior ke lubang vagina.
  • uretra wanita hanya milik sistem kemih.
  • struktur reproduksi wanita terjadi terpisah dari uretra.
  • sfingter uretra wanita mengontrol pergerakan urin.
  • jalan uretra wanita lebih tegak.
  • uretra wanita lebih rentan terinfeksi oleh bakteri karena panjangnya lebih pendek.
  • uretra wanita tidak terdiferensiasi menjadi daerah.

C. Pembuluh Darah yang Bekerja Pada Ginjal dan Perannya

1. Arteri

Berperan membawa darah dari jantung ke kapiler di seluruh tubuh mempunyai dinding tebal untuk menahan tekanan darah. Arteri membawa darah dari jantung. Arteri bercabang berulang kali menjadi lebih kecil dan arteri yang paling kecil akhirnya membentuk arteri mikroskopis yang disebut arteriol. Cabang-cabang arteri (arteriol), ketebalan lapisan ototnya berkurang. Dinding arteriol terkecil hanya terdiri dari endotelium dan beberapa serat otot polos yangmengelilinginya. Arteri, terutama arteriol, memainkan peran penting dalam mengendalikan aliran darah dan tekanan darah.

2. Kapiler

Berperan untuk pertukaran materi antara pembuluh darah

dan jaringan. Arteriol terhubung dengan kapiler, pembuluh darah paling banyak dan paling kecil. Diameter sebuah kapiler sangat kecil sehingga eriyrosit harus melewatinya dalam file tunggal.

Dinding kapiler hanya terdiri dari endotelium, yang memungkinkan pertukaran bahan antara darah di kapiler dan sel-sel tubuh. Distribusi kapiler dalam

jaringan tubuh bervariasi dengan aktivitas metabolik dari setiap jaringan. Kapiler terutama melimpah di jaringan aktif, seperti jaringan otot dan saraf, di mana hampir setiap sel dekat dengan kapiler.

Kapiler kurang melimpah di jaringan ikat, dan mereka tidak hadir di beberapa jaringan, seperti tulang rawan, epidermis, dan lensa dan kornea mata.

Aliran darah dalam kapiler dikendalikan oleh otot sfingter prekapiler yang berupa serat otot polos yang melingkari dasar kapiler di persimpangan arteri-kapiler. Kontraksi

sfingter prekapiler menghambat aliran darah ke jaringan kapiler tersebut. Relaksasi sfingter memungkinkan darah mengalir ke dalam jaringan kapiler untuk menyediakan

oksigen dan nutrisi untuk sel-sel jaringan. Ketika beberapa jaringan kapiler diisi dengan darah, yang lain tidak. Jaringan kapiler menerima darah sesuai dengan kebutuhan sel-sel

yang mereka layani. Sebagai contoh, selama latihan fisik darah dialihkan dari jaringan kapiler dalam saluran pencernaan untuk mengisi jaringan kapiler di otot rangka. Pola distribusi darah sebagian besar terbalik setelah makan.

3. Vena

Berperan membawa darah dari kapiler di seluruh

tubuh ke jantung. Setelah darah mengalir melalui kapiler, memasuki venula, vena terkecil. Beberapa kapiler bergabung membentuk venula. Venula terkecil hanya terdiri dari endotelium dan jaringan ikat, tetapi venula yang lebih besar juga mengandung jaringan otot polos. Venula bersatu untuk membentuk pembuluh darah kecil. Vena kecil bergabung

membentuk vena semakin besar seperti darah dikembalikan ke jantung. Vena yang lebih besar, terutama di kaki dan tangan, mengandung katup yang mencegah aliran balik

darah dan membantu kembalinya darah ke jantung. Karena hampir 60% dari volume darah berada dalam pembuluh darah, vena dapat dianggap sebagai area penyimpanan

darah yang dapat dibawa ke bagian lain dari tubuh pada saat dibutuhkan. Sinusoid vena di hati dan limpa sangat penting. Jika darah hilang oleh perdarahan, baik volume darah

maupun tekanan darah mengalami penurunan. Sebagai tanggapan hal tersebut, sistem saraf simpatik mengirimkan impuls untuk mengerut dinding otot pembuluh darah, yang

mengurangi volume vena dan mengkompensasi kehilangan darah. Sebuah respon yang sama terjadi selama aktivitas otot berat untuk meningkatkan aliran darah ke otot rangka.

D. Proses jalur filtrat dan pembentukan urin yang meliputi tahap filtarsi, reabsorbsi dan juga augmentasi

Glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada kapsula bowman, berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke pialaginjal terus berlanjut ke ureter. Urine berasal dari darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah. Jumlah urine sekitar 900-1500 ml/24 jam, dengan komposisi air sekitar 96% dan bahan-bahan yang terlarut di dalamnya (elektrolit terutamanatrium dan sisa metabolisme terutama ureum, cyte dan erytrocite 1-2 buah/ lapangan pandang (ini noprmal). Pada penderita icterus adanya bilirubin dan uronilin yang menyebabkannya menjadi kuning. Ada tiga tahap pembentukan urine :

1.  Filtrasi (Penyaringan)

Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan aferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh kapsula bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat, dll yang diteruskan ke tubulus ginjal. Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus pada kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada glomerulus. Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan- bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. Pada filtrat glomerulus masih dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya. Adapun proses yang terjadi sebagai berikut:

  • Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat berbahaya sisa metabolisme. Zat tersebut bersifat racun bagi tubuh.
  • Filtrasi terjadi di badan malpighi yang terdiri atas glomerulus dan kapsula bowman.
  • Glomerulus berfungsi untuk menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea.
  • Hasil filtrasi di glomerulus akan mengalir menuju kapsula bowman dan menghasilkan urine primer.

2. Reabsorbsi (Penyerapan kembali)

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat,dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus bagian bawah. Penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif.

dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan di reabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03`, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.Adapun prosesnya sebagai berikut

  • Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal dan menghasilkan urine sekunder.
  • Urine primer yang terkumpul di kapasula Bowman masuk ke dalam tubulus kontortus proksimal dan terjadi reabsorpsi.
  • Pada proses ini terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna bagi tubuh oleh dinding tubulus, lalu masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus.
  • Zat-zat yang diserap kembali oleh darah antara lain: glukosa, asam amino, dan ion-ion anorganik (Na+, Ka+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HPO43- dan SO43-)
  • Urine sekunder mengandung sisa limbah nitrogen dan urea.
  • Urine sekunder masuk ke lengkung henle. Pada tahap ini terjadi osmosis air di lengkung henle desenden sehingga volume urine sekunder berkurang

3. Augmentasi (Pengendapan dan penambahan zat tertentu)

adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam,2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin. Sisa penyerapan urinkembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria. Berikut prosesnya

  • Dari lengkung henle asenden, urine sekunder akan masuk ke tubulus distal untuk masuk tahap augmentasi (pengendapan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh).
  • Zat sisa yang dikeluarkan oleh pembuluh kapiler adalah ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), NH3 dan kreatinin. Pengeluaran ion H+ ini membantu menjaga pH yang tetap dalam darah.
  • Selama melewati tubulus distal, urine banyak kehilangan air sehingga konsentrasi urine makin pekat.
  • Selanjutnya urine memasuki pelvis renalis dan menuju ureter, kemudian dialirkan ke vesica urinaria, untuk ditampung sementara waktu. Pengeluaran urine diatur oleh otot-otot sfingter. Kandung kemih hanya mampu menampung kurang lebih 300 ml.
  • Hasil akhir dari tahap Augmentasi adalah urine yang sesungguhnya.
  • Urine sesungguhnya mengandung urea, asam urine, amonia, sisa-sisa pembongkaran protein, dan zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan, hormon, serta garam mineral.
  • Jika terdapat bahan atau zat lain maka hal tersebut adalah indikasi bahwa terdapat masalah di ginjal.

References:


Risnawati, S. (2021). SISTEM PERKEMIHAN DAN SISTEM MUSCULOSKALETSL. Bandung: MEDIA SAINS INDONESIA.

Irwansyah. (2019,04,06). Makalah Fungsi Neuron. 26 November 2021. https://id.scribd.com/document/405173382/makalah-fungsi-nefron-docx 

Tena, H. (2017). Sistem Perkemihan, 33. http://repository.unimus.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun