Insya Allah BBM tidak akan habis selama kita tidak meminumnya. Itulah sedikit sindiran buat kita semua tentang cadangan energi bumi yang semakin menipis. Sebenarnya kita sadar akan hal itu, tetapi seakan-akan keenakan dengan keadaan. Seperti lagunya kuburan, “Lupa,lupa lupa lupa sama dampaknya, ingat, ingat ingat ingat sama enaknya.
Energi merupakan sumber kehidupan utama hidup manusia, makanya untuk mengusai sampai-sampai rela melakukan perang, seperti yang dilakukan Amerika serikat selama dekade terakhir. Mereka menyerang sumber utama penghasil minyak dengan berbagai intrik.
Contohnya adalah invasi ke Irak oleh Amerika serikat dan kawan-kawannya. Memang di media mereka berkoar-koar bahwa serangan ini melindungi rakyat irak dari “kediktatoran” Saddam Husein, tapi lihat saja beberapa tahun kedepan, minyak-minyak bumi akan mengalir deras ke Amerika. Yang terbaru tentang Konflik di Libya. Coba Anda pandang dan analisa sendiri tanpa dikte-an media tentangkonflik terbaru ini.
Sekarang pandang Negara kita sendiri, Indonesia Raya, harga BBM “ bisa dibilang murah (dibandingkan Negara lain). Sekarang kita yang merasakan enak-enak saja. Beli mobil atau motor dengan pajak rendah, bias dicicil pula dengan Down Payment rendah. Akibatnya berjubel-lah mobil motor dan motor di jalanan sampai-sampai untuk bergerak 20 KM/jam aja susah (saya rasakan di Surabaya). Konsumsi BBM pun tinggi dengan banyakya kendaraan dan tidak efektifnya jalan dengan adanya keacetan.
So, demi masa depan yang lebih baik dan tidak ada perang untuk masalah energy, perlu penyadaran global. Dari pihak pemerintah, untuk membangun angkutan masal yang nyaman, aman, cepat dengan harga nyaman juga. Jangan hanya mengejar proyek tol-tol yang akan menambah hasrat untuk membeli kendaraan saja.
Sementara dari bos-bos industri terutama industry otomotif, ayolah berinovasi, tinggalkan zona nyaman dengan produksi besar-besaran kendaraan berbahan bakar fosil. Cari inovasi untuk menjaga kantong tetap kalian penuh, tapi kumohon. Pikrkan juga cicit kami.
Tapi Insya Allah, BBM tidak akan habis selama kita meminumnya. Amin.
(Menunggu magrib,Rumah Cinta Jakenan, 22/08/2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H