Mohon tunggu...
SUDARMANTO
SUDARMANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 7 Probolinggo

Merenung sejenak dan sanggup mempertalikan hati dengan alam itu lebih baik dari 1000 tahun hanya untuk mengumpulkan kuliyah dan hujjah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru dan Nasi Goreng ala Prof Suhardjono

28 November 2023   22:53 Diperbarui: 28 November 2023   23:40 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi ketika menghadiri Tasyakuran HUT ke 70 Prof.Dr.Ir. Suhardjono, Dipl.HE., M.Pd.

Hari Guru Nasional telah berlalu, namun semerbak aromanya masih tercium. Kulihat masih banyak anak-anak didik yang memberikan hadiah kepada gurunya yang diakhiri dengan selfie.

Guru merupakan profesi yang unik dan harus siap menghadapi perubahan zaman mengingat seorang guru dituntut untuk memiliki kelebihan dari murid-muridnya pada zamannya itu. Dengan demikian guru yang ideal adalah guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zamannya dengan cara rajin ke ATM.

Dalam hal ini, bukan ke ATM untuk cek tujangan profesi atau TPP sudah cair atau belum ? Memang TPP amat penting bagi kehidupan seorang guru, akan tetapi ATM di sini adalah Amati, Tiru, dan Modifikasi. Aku juga takt ahu, siapa yang memulai membuat akronim itu. Yang jelas istilah ATM ini sudah sangat populer disampaiakn orang dalam banyak kesempatan. Guru yang tidak alergi dengan ATM biasanya lebih cepat untuk beradaptasi dengan segala bentuk perubahan yang ada.

Dalam Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru Pembelajar dan Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan Buku 4 dan Buku 5 dijelaskan, bahwa guru itu merpakan tenaga profesional yang mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam pencapaian Visi Kementerian Pendikan dan kebudayaan untuk menghasilkan Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Oleh karenanya, profesi guru harus terus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang.

Guru diharapkan mampu berpartisipasi dalam Pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa dan negara sebagian besar ditentukan oleh guru.

Dokumentasi Pribadi ketika menghadiri Tasyakuran HUT ke 70 Prof.Dr.Ir. Suhardjono, Dipl.HE., M.Pd.
Dokumentasi Pribadi ketika menghadiri Tasyakuran HUT ke 70 Prof.Dr.Ir. Suhardjono, Dipl.HE., M.Pd.

Dalam hal ini, aku teringat dengan kiasan bapak Prof.Dr.Ir. Suhardjono, Dipl.HE., M.Pd. sewaktu menyajikan materi Publikasi Ilmiah bagi Tim Penilai Angka Kredit jabatan Fungsional Guru yang telah banyak mengilhami aku dalam pengembangan profesi  seorang guru. Khususnya dalam Penelitian Tindakan Kelas.

Kata beliau, mengapa seorang guru harus melakukan penelitian ?, mengapa seorang guru harus kreatif dan berinovasi ? Kemudian dilanjutkan dengan memberikan analogi seorang istri yang selama sepuluh tahun setiap hari menyediakan sarapan pagi suaminya dengan nasi goreng, sehingga wajah suaminya berkilauan minyak karena selama sepuluh tahun setiap pagi harus sarapan nasi goreng. Keadaan semacam ini menunjukkan seorang istri yang hanya melaksanakan tugas profesinya sebagai seorang istri tetapi kurang kreatif dan tidak punya inovasi atau tidak mau mengembangkan tugas profesinya sebagai seorang isteri. Sebagai akibatnya, sang suami merasa tidak terlayani dengan baik oleh istrinya.  

Dokumentasi Pribadi ketika menghadiri Tasyakuran HUT ke 70 Prof.Dr.Ir. Suhardjono, Dipl.HE., M.Pd.
Dokumentasi Pribadi ketika menghadiri Tasyakuran HUT ke 70 Prof.Dr.Ir. Suhardjono, Dipl.HE., M.Pd.

Begitu juga dengan seorang guru yang setiap hari memasuki kelasnya dengan sajian pembelajaran yang begitu--begitu saja (monoton) tidak mau berkreasi dan berinovasi, maka akan berakibat pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, siswanya akan selingkuh atau mendua, mengalihkan perhatiannya terhadap yang di luar pelajarannya karena mereka merasa tidak di layani gurunya dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun