Mohon tunggu...
SUDARMANTO
SUDARMANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 7 Probolinggo

Merenung sejenak dan sanggup mempertalikan hati dengan alam itu lebih baik dari 1000 tahun hanya untuk mengumpulkan kuliyah dan hujjah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Terkenang Masa Kecilku Ketika Kudengar Pohon Sukarno

12 Maret 2023   22:17 Diperbarui: 12 Maret 2023   22:43 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bis yang dikemudikan orang Sudan itu perlahan mulai bergerak meninggalkan Hotel Infinity tempat tinggalku selama aku berada di Makkah al-Mukarramah, bis itu kian melaju menyusuri jalanan yang di samping kiri dan kanannya dipenuhi gedung-gedung bertingkat dan terkadang terlihat bukit yang membentang atau padang pasir yang tandus. Aku duduk di kursi depan, tentunya bukan di depan sopir, memperhatikan pemandangan yang berbeda dengan di Indonesia. Yach, sangat berbeda. Biasanya ketika aku naik bis duduk di depan, sering kali kulihat pak sopir kewalahan dengan kendaraan roda dua yang tiba-tiba mendahului dengan kecepatan yang membahayakan, tetapi di sana aku tidak melihat itu. Entah aku yang tidak pernah melihatnya atau memang tidak ada.

Ketika sudah memasuki kawasan Padang Arafah, tiba-tiba muthawwif menjelaskan: "Bapak ibu, itu di samping kiri dan kanan banyak ditumbuhi pepohonan yang rindang. Pohon itu oleh orang Arab dinamakan Sajaratus Sukarno atau Pohon Sukarno". Begitu muthawwif menyebutkan pohon Sukarno, tiba-tiba anganku melayang ke masa kecilku ketika aku masih belajar di Diniyah Insyaiyah.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Sewaktu aku masih belajar di Diniyah Insyaiyah guruku Ust. H. Marsus menceritakan tentang pohon itu, entah awalnya menjelaskan apa?, yang kuingat waktu itu beliau mencerikan jika di Makkah ada pepohonan yang tumbuh subur yang dulunya ditanam oleh Sang Proklamator mendiang Presiden Soekarno, yaitu pohon mimba. Katanya pohon itu ditanam sekitar tahun 1960-an ketika Presiden Soekarno menunaikan Ibadah Hajji.

Aku sangat mengenal pohon itu, karena sewaktu kecil aku sering dimandikan dengan air rebusan daun pohon itu oleh ayah bundaku, terkadang juga dimandikan oleh nenekku. Umur berapa waktu itu, aku lupa, yang jelas aku masih belum sekolah SD. Maklum saja, dulu dunia medis tidak se-modern sekarang sehingga kalau aku sakit panas, aku dimandikan dengan air rebusan daun mimba itu. Terkadang airnya masuk ke mulutku rasanya pahit sekali.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Aku sangat mengenal pohon mimba itu karena selain masa kecilku sering dimandikan dengan rebusan daunnya, dulu banyak tumbuh di sekitar rumahku, bahkan sepanjang jalanan di desaku banyak ditumbuhi pohon-pohon itu sehingga sering dijadikan tempat berteduh oleh orang yang jalan kaki jika panas oleh teriknya matahari.

Mengulik Sajaratus Sukarno atau Pohon Sukarno dibanyak artikel, ada yang menulisnya jika pohon itu adalah pohon mindi, tetapi ada juga yang menulisnya pohon mimba. Mana yang benar ? Pohon mimba atau pohon mindi ? atau benar keduanya, yaitu dulunya Presiden Soekarno membawa bibit pohon mimba dan pohon mindi karena sekarang terlibat rimbun dan banyak tumbuh subur di sana. Kebetulan waktu itu aku lihat dari dalam bis yang berjalan dan ketika di tempat parkir aku tidak sempat mencari tau secara dekat terkait Sajaratus Sukarno atau Pohon Sukarno itu. Memang pohon itu yang kebetulan banyak tumbuh subur di Indonesia jika tidak teliti melihatnya sepertinya sama, padahal kedua pohon itu adalah berbeda secara taksonomi.

Pohon mimba atau pohon intaran yang memiliki nama latin azadirachta indica memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan pohon mindi yang nama latinnya disebut melia azedarah. Secara fisik, baik dilihat dari batang atau pohon, daun, dan buahnya memiliki bentuk yang berbeda. Memang kedua pohon ini, meskipun banyak tumbuh subur di Indonesia, katanya bukan asli tanaman Indonesia melainkan tanaman dari luar yang berasal dari India, Pakistan, China, atau Burma. Entah, yang benar dari mana ? Aku sendiri juga tidak tau. Maklum, selain bukan pakar Botani tetapi juga aku belum bertanya terkait surat pindah atau paspornya.

 Perbedaan kedua pohon itu yang aku tau, dulunya daun mimba digunakan untuk obat atau jamu tradisional sedangkan pada mindi lebih banyak dimanfaatkan pohonnya untuk bahan bangunan karena memiliki tekstur yang bagus seperti pohon jati. Tetapi sekarang daun pohon mimba mapun daun mindi sudah banyak diolah secara klinis oleh ahli herbal untuk dijadikan obat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun