Malam itu di Madinah al-Munawwarah cuacanya lumayan dingin, tapi tak sedingin yang kurasakan sewaktu aku di Istanbul. Setelah keluar dari bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdul 'Aziz Madinah, aku dijemput oleh local handling Nur Ramadhan Tour & Travel dan diarahkan ke sebuah bis yang telah menunggu di area parkir.
Sepanjang perjalanan seorang muthawwif Ust. Dhiyaurrahman menjelaskan Kawasan Madinah al-Munawwarah setelah mengenalkan dirinya, yang kuingat diantaranya menunjukkan bukit Uhud dalam kegelapan kepada jam'ah karena memang waktu itu telah tengah malam. Tak terasa sampailah perjalananku di Ruve Hotel tempatku tinggal untuk beberapa hari selama di Madinah al-Munawwarah.
Setelah aku merebahkan tubuhku beberapa saat di kamar 607 lantai 6 itu aku terbangun dan ketika kusingkap tirai jendela kamar, masya Allah, kulihat orang berbondong-bondong menuju Masjid Nabawi. Waktu itu menunjukkan sekitar jam 03.00 padahal waktu shubuh masih jam setengah enam atau 05.26 Waktu Madinah. Rupanya aroma keberkahan Masjid Nabawi yang terletak di kota suci itu telah memikat mereka untuk berlomba-lomba menempati shaf paling depan.
Ruve Hotel ini merupakan tempat transit antara aktifitasku selama di masjid Nabawi dan istirahatku. Tempatnya tidak jauh dari Masjid Nabawi, cukup berjalan kaki. Di sini pula tempatku terkadang bercengkerama dengan anak dan istriku serta jama'ah yang lain. Hotelnya bagus dan bersih, layanannya juga bagus, lift-nya juga banyak sehingga tidak terlalu antri untuk aktivitas naik turunnya tamu.
Menu makanannya cocok dengan selera Indonesia, dan bagusnya dilengkapi dengan jadwal makan yang terpampang di beberapa tempat yang mudah terlihat oleh tamu sehingga para tamu bisa memperkirakan diri kapan ia harus makan di restaurant yang tersedia.
Di Ruve Hotel ini aku banyak bertemu jama'ah dari lain daerah yang memiliki rasa untuk saling mengenal dengan sesama tamu Allah di kota suci. Dan yang lebih menyenangkan lagi adalah tak kusangka di sini aku bertemu seorang shohib Prof. Dr. Acmad Taufiq, S.Pd., M.Si. dari Universitas Negeri Malang yang kebetulan sebagai Mitra Bestari Jurnal Ilmiah Pro Guru yang saya kelola. Di sini aku dengannya saling mendo'akan semoga menggapai Umrah yang mabrur dan bisa berjumpa lagi di tempat ini. Pertemuan yang diberkahi kata teman-temanku. Yach semakin senang dan terkenang hotel itu bagiku.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!