Mohon tunggu...
Sucy Fhatma
Sucy Fhatma Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa S-1 Pendidikan Ekonomi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Money

Panic Buying, Beri Esternalitas Negatif bagi Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat

28 April 2020   22:15 Diperbarui: 28 April 2020   22:35 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Panic buying membuat konsumen lain tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka karena stok yang disediakan toko atau pihak produsen habis diborong massal. Seperti sebuah unggahan di twitter yang ramai diperbicangkan belakangan ini dengan potret yang sangat mengharukan dimana tampak seorang nenek lansia yang terbungkuk di depan rak supermarket dengan kondisi barisan rak itu kosong dan tidak ada satupun barang tersisa hal ini dipicu karena tindakan panic buying yang dilakukan. 

Selain itu  tenaga medis juga mengalami kesulitan mendapatkan beberapa barang kebutuhan seperti handsanitizer dan masker yang memang menjadi barang paling banyak diburu padahal barang terebut merupakan kebutuhan utama para petugas medis.

Maka dari itu, diperlukan adanya peran pemerintah secara tegas dalam mengambil kebijakan yang tepat terkait kasus panic buying ini agar tidak berlarut memberi eksternalitas negatif bagi konsumen lain dalam memenuhi kebutuhan. Tindakan panic buying tidak  benar dan patut dihindari  di situasi sulit Covid-19 saat ini. Kebijakan pembatasan pembelian dapat menjadi opsi terutama untuk bahan-bahan pokok yang diperlukan masyarakat.

Selain itu tindakan tegas peran pemerintah dan aparat hukum diperlukan untuk memberikan efek jera bagi oknum masyarakat yang melakukan penimbunan barang kebutuhan di tengah Covid-19 dan memanfaatkan situasi  demi meraup keuntungan semata yang jutsru berefek menyulitkan konsumen lain terutama masyarakat menengah kebawah dalam memenuhi kebutuhan mereka. 

Di situasi genting seperti ini, sudah seharusnya masyarakat belanja dengan bijak serta mengesampingkan keegoisan diri dan mengedepankan rasa kemanusiaan antar sesama diatas segalanya agar setidaknya terjadi pemerataan kebutuhan sehingga banyak orang disekitar yang dapat memiliki barang kebutuhan terutama kebutuhan rumah tangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun