Mohon tunggu...
Sucor Sekuritas
Sucor Sekuritas Mohon Tunggu... Lainnya - Sucor Sekuritas

PT Sucor Sekuritas was established in Surabaya in 1989. In a short period of time, Sucor Sekuritas earned a reputation as one of the leading companies in equity and finance brokerage as well as investment banking. As we progressed, we grew our scope of services, expanding to asset management services and online trading. Having an impeccable track record throughout our 30 years in the industry, Sucor Sekuritas strives to build and support the Indonesian capital market. We are constantly renewing our spirit to be more creative, agile and modern in order to keep up with market growth, thus enabling us to deliver the best service and performance for our customers and partners.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sucor Sekuritas: "Kami Tanggung PPN 12%"

24 Desember 2024   14:30 Diperbarui: 24 Desember 2024   14:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menunjukkan pergerakan yang fluktuatif pada perdagangan Selasa (24/12/2024). Pada sesi kedua, IHSG dibuka di level 7.115, naik tipis dari pembukaan sesi pertama di level 7.096. Namun, jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada hari sebelumnya, IHSG justru melemah dengan selisih 19 poin.

Pergerakan indeks ini mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh sentimen domestik maupun global. Pelaku pasar saat ini tengah mencermati dampak pelemahan nilai tukar rupiah serta diberlakukannya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada awal tahun mendatang.

Kebijakan kenaikan PPN tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Tarif baru ini diprediksi akan berdampak pada daya beli masyarakat serta menghambat laju pertumbuhan ekonomi, sehingga memberikan tekanan pada pasar saham.

Tidak hanya itu, sejumlah perusahaan sekuritas mulai menyesuaikan kebijakan mereka terhadap kenaikan PPN. Beberapa broker memutuskan untuk membebankan kenaikan pajak ini kepada nasabah, sehingga fee transaksi turut mengalami peningkatan.

Namun langkah berbeda diambil oleh CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya. Ia menegaskan bahwa perusahaannya yaitu PT Sucor Sekuritas tidak akan mengalihkan beban kenaikan PPN 12% kepada para nasabah. Dengan demikian, biaya transaksi di Sucor Sekuritas tetap sama meski tarif baru PPN diberlakukan.

"Dalam situasi saat ini, daya beli masyarakat cenderung melemah. Oleh karena itu, Sucor Sekuritas memutuskan untuk menanggung kenaikan PPN 12% ini. Langkah ini kami ambil untuk mendukung semangat dan minat masyarakat dalam berinvestasi di pasar modal," ujar Bernadus.

Ia juga menambahkan, meskipun kepastian kenaikan PPN masih menunggu keputusan pemerintah, kebijakan ini mencerminkan komitmen Sucor Sekuritas untuk menjaga kepercayaan nasabah dan mendorong pertumbuhan investasi domestik.

Langkah proaktif Sucor Sekuritas ini menjadi angin segar di tengah ketidakpastian yang melanda pasar. Investor pun diharapkan tetap cermat memantau perkembangan kebijakan fiskal dan moneter yang dapat memengaruhi dinamika pasar saham di awal 2025.

Selain langkah strategis tersebut, pada tahun 2025 Sucor Sekuritas juga telah menyiapkan berbagai pipeline untuk mendukung terciptanya ekosistem yang kondusif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di dalam negeri.

Check Sucor Sekuritas Instagram Here

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun