Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan reli penguatan selama dua hari berturut-turut, mencatatkan kenaikan sebesar 0,77% ke level 7.443,4 pada penutupan perdagangan Selasa (10/12/2024). Kenaikan ini didukung oleh momentum window dressing dan Santa Claus rally, yang memberikan optimisme pada pasar menjelang akhir tahun.
Momentum positif ini juga menjadi fokus dalam trading bareng (Trabar) yang diadakan oleh Sucor Sekuritas bersama financial influencer Vonny Ramali, founder Wisdom and Invest. Dalam sesi tersebut, Vonny membagikan analisis mendalam tentang potensi sektor unggulan seperti perbankan dan CPO, serta memberikan panduan untuk menghadapi sentimen global dan domestik yang berpotensi memengaruhi pergerakan pasar.
"Stalk dengan Sucor sangatlah menarik. Mulai dari tempat hingga peserta semua menarik. Kedepannya kami berharap Wisdom dan Invest bisa terus Stalk lagi dengan Sucor Sekuritas." Papar Vonny Ramali.
Dalam Trabarnya, Vonny Ramali memiliki proyeksi bahwa IHSG masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan hingga level 7.650 menjelang akhir pekan ini. Namun, pekan depan para investor disarankan untuk mengadopsi strategi wait and see sambil menunggu hasil rapat Federal Reserve (FED/FOMC) yang dijadwalkan pada 18 Desember dini hari. Jika suku bunga acuan diturunkan sebesar 25 basis poin, hal ini diperkirakan sesuai dengan ekspektasi pasar.
Selain itu, sentimen stimulus dari China turut menjadi katalis positif untuk IHSG, mengingat tingginya korelasi antara ekonomi kedua negara. Sebagai eksportir utama komoditas ke China, Indonesia dapat merasakan dampak positif dari kebijakan ini. Menurutnya saham-saham di sektor CPO, seperti DSNG, TAPG, dan LSIP, masih memiliki prospek menarik. Katalis utama untuk sektor ini meliputi: Kebijakan B40: Pemerintah Indonesia tengah berupaya meningkatkan campuran bahan bakar wajib dalam biodiesel dari 35% menjadi 40% (B40). Jika berhasil, konsumsi biodiesel domestik diperkirakan akan meningkat hingga 16 juta ton. Lalu ada, Permintaan Domestik dan Eksternal: Permintaan yang kuat, baik dari dalam maupun luar negeri, dapat mendorong kenaikan harga CPO dunia.
"Dengan sentimen positif yang kuat dari kebijakan global dan domestik, sektor CPO menjadi salah satu pilihan investasi menarik di akhir tahun ini," ujar Vonny Ramali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H