Sektor perfilman Indonesia menunjukkan potensi yang baik kedepannya. Â Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan bahwa emiten di sektor ini memiliki peluang besar untuk terus berkembang. Beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan industri film di Indonesia antara lain adalah pemulihan ekonomi, peningkatan kelas menengah, serta jumlah penonton bioskop yang terus meningkat. Berdasarkan data pada semester 1 tahun 2024, jumlah penonton bioskop telah mencapai sekitar 40 juta, melampaui total penonton di tahun sebelumnya. Sumber: Kabar Bursa.
PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perfilman sejak 1990, meliputi produksi, pascaproduksi, distribusi, serta aktivitas perusahaan holding. Pada tahun 2023, RAAM sukses melaksanakan Initial Public Offering (IPO), dengan Sucor Sekuritas sebagai salah satu penjamin emisi.
Di semester-1 2024, RAAM berhasil mendongkrak pertumbuhan pendapatan dari Rp 561 juta menjadi Rp 2,11 miliar. Pertumbuhan pendapatan lain didapat oleh RAAM melalui pelepasan aset sebesar Rp 731 juta. Lalu, pendapatan sewa naik dari Rp 385 juta menjadi 442 juta dan pendapatan lain-lain dari 585 juta, menjadi 2,41 miliar.
Pada Q3 2024, RAAM melakukan pembelian saham 10% senilai Rp 511,02 miliar di PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN). RAAM menyebutkan bahwa transaksi tersebut bertujuan untuk memperkuat distribusi konten di berbagai platform. Mulai dari segmen televisi, media sosial, hingga bioskop.
"MNC dan Multivision memiliki visi dan rencana yang sama untuk pasar Indonesia. Dengan saling melengkapi kekuatan masing-masing dan memberikan dukungan satu sama lain, kerja sama ini akan memberikan nilai yang besar bagi para investor. Mereka (investor) sebaiknya terus mengikuti perkembangan positif dan kabar baik dari kedua perusahaan dalam waktu dekat." Ungkap Vikas Sharma selaku Finance Director PT Tripar Multivision Plus Tbk pada Instagram live bersama Sucor Sekuritas (17/10/24).
Ke depannya, RAAM berencana memperluas jangkauan distribusi film India ke pasar Tiongkok. Sebelumnya, RAAM telah sukses mendistribusikan film Bollywood ke berbagai negara seperti Thailand, India, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja. Pembagian dividen oleh RAAM akan dipertimbangkan berdasarkan hasil laporan keuangan hingga akhir diujung tahun 2024. "For this 2024, we will consider about dividen" ungkap Vikas Sharma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H