Memasuki semester kedua tahun 2024, IHSG berpotensi mengalami volatilitas tinggi. Di tengah berbagai sentimen global dan domestik, IHSG berusaha kembali ke level psikologis 7.000. Pada perdagangan Kamis (6/6/24), IHSG ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,39% ke posisi 6.947. Sebelumnya, di awal sesi, IHSG sempat melesat lebih dari 1,06% dan menyentuh level 7.021, namun tidak mampu mempertahankan kenaikan tersebut.Â
Di tengah fluktuatifnya pergerakan IHSG, Sucor Sekuritas kembali mengadakan acara "Trabar" (Trading Bareng) pada semester kedua tahun 2024. Acara kali ini menggandeng influencer pasar modal yaitu Nic Yansen dan berlangsung di kantor Sucor Sekuritas di Jakarta Pusat pada Rabu (05/06/24), dihadiri oleh 32 peserta. Dalam acara tersebut, Nic Yansen memandu aktivitas trading dan memberikan edukasi tentang analisis serta prediksi trading, sehingga pemula yang belum berpengalaman dapat belajar lebih banyak tentang pengambilan keputusan dalam aktivitas trading.Â
Mengenai keadaan IHSG minggu ini, Nic Yansen melihat bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi salah satunya seperti gagalnya BREN masuk FTSE. "Pasar hari ini terpengaruh oleh BREN gagal masuk FTSE sehingga langsung dibuang dan mengalami ARB oleh pemain besar (bandar/fund). Lalu juga Kekecewaan pasar menyebar ke saham-saham lain milik Pak PP, menyebabkan orang mulai meragukan kredibilitas saham-saham tersebut, sehingga semuanya di-dump. Serta Harga komoditas yang turun juga menyebabkan penurunan pada saham-saham komoditas." Papar Nic Yansen.
 Selain itu, Nic Yansen juga memproyeksikan bahwa di Q2 2024 akan tetap bertahan di atas 6.900. "IHSG diperkirakan akan bertahan di atas 6.900, dengan konsolidasi di area tersebut, dan mulai mengalami rebound kecil, didukung oleh sektor perbankan yang juga akan mengalami rebound kecil" ungkap Nic Yansen. Pada trabar juga Nic Yansen juga merekomendasikan beberapa saham kepada para peserta. "Pilihannya mencakup bank-bank besar seperti BBNI, BBRI, dan BMRI yang menawarkan stabilitas dan pertumbuhan solid. Selain itu, saham di sektor komoditas logam seperti INCO dan MDKA juga layak dipertimbangkan karena potensi kenaikan harga logam di pasar global." papar Nic Yansen.
Tune in to the financial world with Sucor Sekuritas! Follow us on our social media
Instagram @sucorsekuritasÂ
YouTube channel Sucor SekuritasÂ
Spotify Sucor SekuritasÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H