Mohon tunggu...
Suciyati MartiyatunNingsih
Suciyati MartiyatunNingsih Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah seorang yang tertarik dengan perkembangan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenduri Namche untuk Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila

18 Februari 2023   10:50 Diperbarui: 18 Februari 2023   10:54 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumen pribadi

Namche adalah nama lain dari SMA N 6 Yogyakarta merupakan sekolah yang sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka mulai tahun ajaran 2022.    Salah satu pembelajaran dalam kurikulum merdeka adalah kelas proyek yang dikenal dengan istilah P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Kenduri merupakan  projek pertama yang diselenggarakan  oleh pihak sekolah yamg bertema kearifan lokal.  

Kenduri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya. kenduri merupakan sebuah mekanisme sosial untuk merawat keutuhan, dengan cara untuk memulihkan keretakan, dan meneguhkan kembali cita-cita bersama, sekaligus melakukan kontrol sosial atas penyimpangan dari cita-cita bersama. Kenduri sebagai suatu institusi sosial menampung dan merepresentasikan banyak kepentingan. Tema yang dipilih yaitu kearifan lokal dengan topik "kami, kita, lestarikan warisan Yogyakarta".

Tujuan dari projek ini secara umum adalah untuk memahami berbagai strategi pemberdayaan komunitas (Namche) dengan nilai-nilai kearifan lokal Yogyakarta di tengah pengaruh globalisasi serta membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. 

Fokus dari projek ini adalah : Akhlak kepada manusia, menghargai perbedaan identitas (ras, kelompok, suku, bahasa, agama , budaya, dll) dan menampilkan apresiasi , perilaku atas perbedaan dalam bentuk aktivitas/kegiatan. Menggali berbagai warisan dari unsur- unsur budaya Yogyakarta terkait dengan seni menemukan cara memanfaatkannya secara luas dan mengembangkan dan memanfaatkan teknologi sehingga bisa menjawab tantangan globalisasi. Melalui Projek ini, siswa diharapkan berproses melalui pengalaman belajarnya mencapai 3 dimensi Profil Pelajar Pancasila : Kebhinekaan Global, Kreativitas, Bernalar Kritis.

Projek dilaksanakan  mulai 16 November 2022 dan puncaknya 1 Desember 2022. Dalam melaksanakan projek, siswa dikelompokkan sesuai passion , minat dan bakat masing-masing, yang kemudian akan dibimbing oleh  fasililator dari bapak ibu guru. Hal ini sebagai upaya berdiferensiasi untuk membuat variasi dalam bidang pendidikan berdasarkan ragam kebutuhan siswa dimana pembedaan ada di aspek proses dan produk. Aspek yang dapat dipilih siswa yaitu pariwisata (pariwisata dan kerajinan), Seni Pertunjukan (Teater, musik/tari, fashion/busana, dan fiksi), kuliner/boga serta desain grafis.

Alur kerangka pengalaman belajar peserta didik yaitu :

  • pemilihan Aspek sesuai minat bakat siswa
  • Pembentukan Tim Manajemen Projek dan Kelompok
  • Mengenal potensi kearifan lokal DIY dengan menganalisa antara sumber daya, komunitas, lingkungan dan kearifan lokal
  • Kontekstual melalui observasi partisipasi
  • Studi literatur
  • Menentukan kearifan lokal yang memiliki nilai jual dan pelaksanaan asesmen
  • Eksperimen dalam sebuah inovasi kearifan lokal
  • Bercerita, pemaparan, presentasi (refleksi awal)
  • Penampilan, aksi, rasa, bentuk, komposisi ataupun aransemen musik
  • Pengemasan (packaging)
  • Perayaan KENDURI
  • Refleksi Akhir
  • Publikasi
  • Penilaian
  • Pendampingan Karakter
  • Pembinaan minat dan bakat

Selama kelas projek berlangsung peserta didik dibekali sebuah LKPD Projek dan melengkapi LKPD tersebut. Untuk mengisi LKPD tersebut, peserta didik bisa melakukan di kelas maupun di luar kelas untuk mendukung sebuah produk project. Kegiatan yang dapat dilakukan di luar kelas antara lain berkunjung ke salah satu objek wisata, berkunjung ke pabrik bakpia, dan lain sebagainya. Setelah melewati proses yang cukup panjang, tiba saatnya semua peserta didik akan memamerkan hasil karya produk yang telah dibuat  dalam sebuah pameran " Kenduri panen hasil karya belajar P5 Kenduri Kearifan Lokal".

Seluruh aspek menunjukkan hasil karya yang bertemakan kearifan lokal kota Yogyakarta. Aspek seni pertunjukkan menonjolkan busana khas jogja, musik khas jogja, mainan khas jogja bahkan logat bicara khas kota Jogja. Aspek pariwisata menampilkan dalam bentuk video yang berisikan wisata khas jogja seperti Tamansari, Malioboro, Goa Kiskendo, wisata kali code dan lainnya. Kelompok kuliner menyajikan produk kreatif makanan eseprti es krim ronde, mi ayam pentil, bakpia salak, nacigiri( nasi kucing onigiri) dan lain sebagainya. Semua peserta didik dan warga sekolah bersuka cita menikmati hasil panen mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun