Mohon tunggu...
sucirestifauziah
sucirestifauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semangat terus jangan sampe menyerah!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dampak dan Upaya Penanganan Banjir Akibat Luapan Sungai Cikaso di Sukabumi

17 Desember 2024   00:24 Diperbarui: 17 Desember 2024   00:23 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak bencana alam hidrometeologi dikabupaten sukabumi menyebabkan kurang lebih 39 kecamatan terendam banjir dari luapan air sungai cikaso.Curah hujan yang tinggi dalam waktu lama menyebabkan sungai meluap dan air tidak bisa diserap oleh tanah secara cepat. Sungai yang tersumbat oleh sampah dan material lainnya juga bisa menjadi penyebab terjadinya banjir.

Pemerintah sukabumi harus meningkatkan pengelolaan sistem drainase dan pengelolaan air, serta sistem peringatan dini terhadap banjir juga harus lebih di tingkatkan lagi agar masyarakat bisa lebih waspada dan siaga terhadap bencana  banjir

Dampak buruk yang dapat terjadi juga diantaranya adalah munculnya penyakit, ketersediaan air bersih yang menipis, rusaknya infrastruktur, serta kurangnya bahan makanan.

Masyarakat juga bisa evakuasi diri dan keluarga ke tempat yang lebih tinggi atau lebih aman. Menyiapkan peralatan yang diperlukan selama evakuasi, seperti senter, korek api, alat penerangan dan peralatan darurat lainnya. Menyiapkan makanan kering atau instan. Menggunakan sepatu boot dan sarung tangan.

Perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan. Masyarakat juga perlu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan lingkungan.

Penanganan bencana yang dilakukan oleh berbagai pihak juga menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan dasar warga yang  terdampak, seperti pakaian dan tempat pengungsian.

Dinas Sosial Kota Sukabumi juga telah hadir di lokasi untuk mendukung para pengungsi, dan BPBD Kota Sukabumi terus melakukan asesmen kerusakan guna menentukan langkah perbaikan infrastruktur di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun