Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Pemanfaatan Germas Pasca Bencana

Indonesia merupakan negara yang secara geografis, demografis, sosioekonomis dan politis merupakan kawasan yang rawan bencana, dan juga perpotensi mengalami bencana alam, non alam dan sosial, seperti bencana gempa bumi, banjir, letusan gunung api, kebakaran, tanah longsor, wabah penyakit, kegagalan teknologi, konflik sosial, terorisme. Kejadian bencana akan mengakibatkan timbulnya kedaruratan, korban massal serta permasalahan kesehatan pada masyarakat, selain itu kejadian bencana juga mengakibatkan, rusaknya fasilitas umum, fasilitas kesehatan, terganggunya saluran komunikasi dan lain-lain yang akan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.

 Banyak nya kejadian alam yang terjadi pada tahun ini membuat kita sebagai tenaga kesehatan harus siap dan sigap dalam menangani bencana alam agar menyelamatkan warga dan keluarga kitta karena semua yang hidup adalah saudara kita. Untuk itu perlunya pengetahuan dasar tentang germas guna  meningkatkan derajat kesehatan pada saat bencana. 

Sehubungan dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan promosi kesehatan 

a. agar kesehatan dapat terjaga 
b.mengupayakan agar hidup tetap sehat  c.memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada d. anak                   
d.dapat terlindungi dari kekerasan dan e. mengurangi stress

Hal yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut

1. Memberikan edukasi kepada masyarakat pada saat bencana yaitu dengan memberikan nomor telepon penting berupa pemadam kebakaran, rumah sakit, dan nomor penting lainnya 

2. Memberikan edukasi kepada korban bencana cara menjaga kebersihan diri pada saat di pengungsian, walaupun dengan akses terhatas minimal menjaga organ reproduksi agar terhindar dari penyakit berbahaya

3. Selalu menjaga kebersihan pada MCK walaupun menggunakan wc umum tetap dijaga kebersihannya untuk memberikan kenyamanan bagi pengungsi lainnya       

4. ASI terus diberikan pada bayi

5. Buang sampah pada tempat nya agar warga yang mengungsi  tetap dapat menghirup aroma segar

6. Tidak merokok di pengungsian karena  banyak anak bayi dan balita yang dapat mengakibatkan terpapar asap rokok