Pertama kali diterima menjadi tutor UT, nggak bisa kebayang gimana senangnya, selain pundi-pundi rupiah, bisa ngajar di kampus sekelas UT sungguh suatu hal yang menakjubkan mengingat kebanyakan yang menjadi tutor UT orang-orang kelas Wahid, sedang saya hanya seorang guru GTT di sebuah SMP negeri. Â Kelas itu saya anggap suatu prestasi.
Saking semangatnya semua literatur pendukung mata kuliah yang saya ampu, berusaha saya sediakan, saya baca....kenapa ? Jelas saya takut jika ada mahasiswa bertanya saya belum mampu menjawab, jadinya saya banyak membaca untuk menambah ilmu, meskipun pertama kali saya harus tampil sebaik mungkin, bukankah ada yang bilang " kesan pertama itu menentukan setelahnya ".
Pertama kali memulai perkuliahan saya nervous sekali, meskipun saya biasa mengajar tetap saja ada rasa kurang percaya diri karena yang dihadapi berbeda genre. Padahal sebelum masuk di UT, kami para tutor juga diberlakukan Micro teaching didepan para doktor, untuk dinilai kami layak tidak menjadi tutor.Â
Pengalaman yang luar biasa ketika menghadapi mahasiswa, menjelaskan materi, saling berdiskusi, tanya jawab dan lama-lama sayapun menikmati dan mulai terbiasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H