Saya ingin bertanya, adakah disini yang pernah hidup berdampingan dengan pengguna narkoba? Saya ingin berbagi cerita bagaimana rasanya hidup berdekatan dengan seorang pecandu narkoba. Cerita saya ini tidak ada tendensi atau intervensi apapun, hanya murni ingin berbagi pengalaman, siapa tau di luaran sana ada yang mengalami hal yang sama, tidak tahu apa yang harus dilakukan atau yang enggan membawa ke pusat rehabilitasi dengan alasan sebuah aib.
Memang sulit jika harus berdekatan dengan seorang pecandu narkoba, ada rasa marah kenapa harus mau dibodohi oleh barang haram itu yang hanya bisa menyesatkan tanpa ada keuntungan yang didapatkan. Cuma kita sebagai manusia juga tidak serta Merta bisa menghakimi, meskipun kita tidak bisa membenarkan apapun alasannya dibalik memakai narkoba. Sebagai manusia yang punya hati saya mencoba menemukan titik awal mengapa bisa terjerumus memakai narkoba. Memang awalnya syok, kok bisa? Sesempit itukah? Saya mencoba tarik ulur, mendekati secara berlahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dengan harapan suatu hari dia mau berhenti.
Pengguna narkoba tidak akan bisa berhenti hanya karena orang terdekatnya meskipun orang terdekat juga punya andil yang cukup besar agar si pecandu tidak semakin tersisih dan terpuruk. Mereka bisa berhenti hanya dari hati mereka sendiri dengan dibantu orang terdekatnya. Jangan pernah bosan mengingatkan meskipun hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri, tapi ingat pada saat memberikan nasehat harus disaat yang tepat jangan asal bicara karena mereka memiliki temperamen yang naik turun secara drastis.Â
Saya akan mencoba menasehati disaat tenang pikirannya dan biasanya itu saya lihat setelah memakai narkoba. Efek setelah memakai narkoba berbeda tergantung dari jenisnya. Jika shabu-shabu si pecandu akan memiliki semangat 100x lipat, tanpa merasa capek sama sekali dan tentunya tidak merasa lapar. Memang prosesnya lama, tapi harus diingat semua akan indah pada waktunya jika kita memiliki kesabaran dan keikhlasan, jangan pernah menyerah. Itu yang saya lakukan sepanjang waktu. Dan yang terakhir menjauhkan dari lingkungan yang tidak sehat, artinya kita harus berani membawanya pergi ke daerah baru dimana disana tidak ada teman-temannya atau tempat yang si pecandu tidak bisa mengakses narkoba, meskipun sulit karena sekarang dimana saja pasti kita temukan pengguna narkoba. Paling tidak di tempat baru, tidak ada yang dikenal.
Dan Alhamdulillah kesabaran dan keikhlasan berbuah manis, sekarang orang terdekat saya sudah murni bebas narkoba dan sudah kembali bekerja seperti sedia kala. Saya kadang tidak percaya tapi nyata adanya bahwa dia sudah benar-benar negatif narkoba meskipun banyak airmata dan tanpa kenal lelah saya selalu mengingatkan. Inilah kebesaran Allah. Alhamdulillah....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H