Mohon tunggu...
Suci Nuraini
Suci Nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - Ci14_

Janganlah kamu lemah dan jangan pula bersedih hati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budi Pekerti Seorang Santri pada Dirinya Sendiri dan terhadap Muta'allim

3 Januari 2021   18:45 Diperbarui: 3 Januari 2021   20:03 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ke-10, Seorang murid harus meninggalkan pergaulannya, karena meninggalkannya itu lebih penting dilakukan bagi seorang pencari ilmu apalagi jika bergaul dengan lawan jenis, khususnya jika terlalu banyak untuk bermain dan menggunakan akal pikirannya, karena watak dari manusia itu banyak dalam mencuri kesempatan. Adapun penyebab dari bahayanya pergaulan adalah menyia-nyiakan umur tanpa gunanya dan akan berakibat hilangnya agama jika bergaul dengan orang yang tidak beragama.

Bab 3 Tentang "Akhlak Seorang Murid Terhadap Gurunya" Hal. 29
Pertama,Seorang murid dalam memilih seorang guru atau pembimbing harus memahami terlebih dahulu tentang point-point yang harus ia sampaikan terhadap muridnya yaitu, harus dengan sesuai dengan bidangnya dan harus mempunya akhlak yang baik dan adab yang baik.

Dan seorang guru/prmbimbing ini harus memiliki sifat kasi sayang terhadap pelajarnya paham yang akan disampaikannya. Seperti apa yang telah diriwayatkan dari sebagian ulama' salaf, yaitu "Ilmu ini adalah agama, maka perhatikan dari siapakalian mengambil atau belajar agama."

Kedua, Seorang murid harus lebih bersungguh-sungguh dalam mencari seorang guru/pembimbing, seorang murid mencari seorang guru harus yang dapat menguasai ilmu syariatnya dengan sempurna dan seorang murid juga harus mencari guru yang dapat ia percaya seperti guru yang telah mengajarinya terlebih dahulu, carilah seorang guru yang sering mengadakan pertemuan untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan.

Imam Syafi'i berkata: "Barang siapa yang mempelajari ilmu fiqh hanya memahami makna-maknanya yang tertulis saja, maka ia telah menyia-nyiakan beberapa hukum."

Ketiga, Seorang Murid harus patuh terhadap gurunya apapun yang telah diperintahkan oleh gurunya itu, dan seorang murid tidak boleh mengabaikan nasihat dan aturan yang telah di perintahkan oleh gurunya.

Seorang murid dengan gurunya/pembimbing bisa dibilang seperti doker dan pasien sebagaimana seorang dokter memberikan obat sesuai dengan kebutuhannya begitu pula seorang guru dengan murid, guru akan memberikan pemahaman terhadap muridnya ini sesuai kebutuhannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun