Mohon tunggu...
Sucinta Putri Krilia
Sucinta Putri Krilia Mohon Tunggu... -

no body is perfect, but do the best for your life.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alzheimer Memangkas Habis Memori Nenek Maryam

10 Desember 2014   03:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:39 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap manusia pasti memiliki memori. Memori anugerah teristimewa yang pernah dimiliki oleh manusia. Setiap kenangan indah dan buruk ada ketika kita memiliki memori yang berfungsi. Siapa yang tidak ingin mengenang memori indah? pasti setiap kita sangat bahagia mengulang masa atau nostalgia, terlebih jika kenagan itu kenangan yang sangat indah, mengharukan, membahagiakan dll seperti kenangan ulang tahun, pernikahan, hamil, melahirkan, masa-masa SMA, dan masih banyak hal yang ingin kita kenang pastinya. Tanpa memori manusia tidak bisa mengingat apa kegunaan sisir, siapa ayah kita, siapa ibu kita, dari mana kita berasal dan sebagainya. Itulah yang dialami Nenek Maryam, umurnya sudah menginjaki kepala 7. Nenek Maryam memiliki lima orang anak, tiga perempuan dan dua laki-laki. Kelima anaknya telah berkeluarga dan masing-masing telah memiliki anak. Setiap nenek pasti sangat senang dengan kehadiran seorang cucu. Tetapi tidak dengan nenek Maryam, nenek Maryam dinyatakan terkena Alzheimer sejak lima tahun yang lalu. Sejak itu ia mudah lupa dengan anak-anaknya, ia lupa setiap ia menaruh barang, ia lupa cara berdandan, bahkan tidak jarang ia lupa dengan suaminya sendiri. Hidupnya terasa hampa, ia tidak bisa merasakan kehangatan keluarga, tidak bisa mengenang masa-masa indah, tidak bisa mengingat seseorang yang sepesial yang pernah hadir di dalam hidupnya. Apa arti hidup jika kita kehilangan sebuah memori. Maka dari itu, jangan pernah ingin menghilangkan kenangan buruk atau menyakitkan, seburuk apa pun kenangan itu pasti ada hikmahnya. Syukuri setiap kejadian, karena pengalaman merupakan guru kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun