Pendidikan dipandang sebagai cara untuk mendapatkan posisi yang lebih baik dalam masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar harapan untuk mencapainya. Dengan demikian, ada peluang untuk meningkat ke kelompok sosial yang lebih tinggi. Pendidikan dipandang sebagai kesempatan untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi dalam suatu kelompok. Jelaslah bahwa pendidikan adalah proses pembelajaran yang terus menerus dan pemenuhan pribadi nilai-nilai dan cita-cita sosiokultural. Pendidikan adalah proses integratif dengan semua aspek yang terlibat hidup mencakup aspek sosial yang memungkinkan mereka untuk mengatasi semua tantangan. Dan kata "mobilitas" berarti, kemampuan untuk berpindah atau berpindah tempat; mempersiapkan diri untuk bergerak. Kata sosial berarti segala sesuatu tentang masyarakat maupun prihatin dengan kepentingan publik atau umum.
Mengenai mobilitas sosial, ada dua implikasi. Yang pertama adalah perubahan status satu sektor dalam masyarakat secara keseluruhan relatif terhadap sektor-sektor lainnya. Misalnya, pekerja industri yang dulunya berada di posisi rendah, setelah menerima upah yang lebih tinggi, kekuasaan politik yang lebih besar, dan kehidupan yang lebih baik dan lebih aman, mendapatkan posisi yang baik, dan dengan demikian umumnya memperoleh status sosial yang lebih tinggi dan lebih dihormati. Di sisi lain, suatu sektor masyarakat dapat menurun secara keseluruhan, dan status guru yang demikian terhormat di zaman dahulu bukan lagi tertinggi saat ini.
Pengertian kedua tentang mobilitas sosial adalah kemungkinan individu berpindah dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Kita bisa melihat contoh perbedaan status sosial di sekitar kita satu dibandingkan dengan orang tuanya. Mak dari itu, pendidikan sebagai media sosial adalah proses belajar ini merupakan sektor masyarakat secara keseluruhan dari satu lapisan ke lapisan lainnya.
Pendidikan membuka kemungkinan terjadinya mobilitas sosial. Memberkati pendidikan seseorang dapat meningkatkan status sosialnya. Mendidik Menyelenggarakan pendidikan dasar secara merata dan mengurangi Perbedaan antara kelompok tinggi dan rendah. melalui pendidikan setiap warga negara Negara dapat membaca surat kabar dan majalah yang sama, dapat Pikirkan tentang masalah politik, sosial dan ekonomi yang sama. Meskipun mobilitas sosial berdasarkan sektor, banyak Masih dianggap level rendah level rendah. Namun, posisi biro Kelas bawah tidak statis, tetapi bisa terus maju lebih banyak pendidikan.
Pendidikan selalu merupakan bagian dari sistem sosial, dan jika demikian halnya timbul pertanyaan apakah sekolah harus mempertimbangkan perbedaan itu dalam kurikulumnya artinya memberikan pendidikan bagi setiap golongan sosial yang sesuai dengan kebutuhan golongan masing-masing sehingga dapat hidup bahagia menurut golongan masing-masing. Berhubungan dengan itu juga dipilih guru-guru, yang sesuai dengan golongan sosial murid yang bersangkutan. Pendirian ini didasarkan atas anggapan bahwa sekolah bagaimanapun juga tak dapat mengubah struktur sosial dank arena ini menerimanya saja sebagai kenyataan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan itu agar kurikulum relevan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H