Kembali lagi ke awal, kembali lagi ke niat yang sudah kita ikrarkan. Kita memiliki hak untuk hidup bebas dan merdeka. Tentu dengan kesadaran penuh mana yang baik dan mana yang buruk. Kita sudah cukup dewasa untuk menjalin hubungan yang akan dibawa hingga ke jenjang yang serius sehingga kita harusnya mengerti betul arti kata komitmen. Hendaknya komunikasi yang baik terus selalu terjalin agar meminimalisir terjadinya pertengkaran apa lagi kesalah pahaman. Komunikasi yang baik adalah koentji, katanya. Lebih banyak intropeksi diri dan selesaikan masalah dengan kepala dingin agar tidak terjadi emosi dan lost control. Hal sederhana yang harus kita pedomani adalah rasa bersykur. Bersyukur karena Tuhan sudah begitu baik dengan memberikan kita seorang pasangan yang mungkin bisa diajak untuk bekerja sama dalam menjalin hubungan. Atau bahkan kita sangat bersyukur karena di beri pasangan untuk belajar, jika memang bukan dia jodohnya tetap harus bersyukur karena Tuhan lebih tau mana yang tepat buat kita. Baik orangnya maupun timing-nya. Kembali kepada hakikat, bahwa sebenarnya semua ini adalah titipan dari Tuhan semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H