Mohon tunggu...
Suci Lubis
Suci Lubis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Saya senang membaca dan mencari kebenaran saya suka tentang keadilan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Sustainability Accounting: Isu, Tantangan, dan Implikasinya bagi Bisnis dan Investasi Berkelanjutan

18 Desember 2024   03:33 Diperbarui: 18 Desember 2024   03:33 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sustainability accounting atau akuntansi keberlanjutan kini menjadi isu sentral dalam dunia bisnis global. Berangkat dari fokus pada dampak sosial dan lingkungan di era 1960-an, hingga munculnya konsep Triple Bottom Line (TBL) pada 1990-an yang mengintegrasikan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan, sustainability accounting terus mengalami perkembangan signifikan.  
Saat ini, standar pelaporan seperti Global Reporting Initiative (GRI), Sustainability Accounting Standards Board (SASB), hingga kerangka Integrated Reporting (IR) menjadi acuan perusahaan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan. Di Indonesia, regulasi OJK No. 51/POJK.03/2017 mendorong perusahaan untuk menyusun laporan keberlanjutan sebagai langkah maju menghadapi tantangan masa depan.  

Isu dan Tantangan Sustainability Accounting
Sejumlah tantangan masih menjadi perhatian utama, seperti:  
1.Masalah Limbah dan Emisi yang dihasilkan industri.  
2.Persepsi Salah tentang Praktik Keberlanjutan dalam bisnis.  
3.Kualitas Kehidupan Kerja Karyawan dan komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.  

Tantangan ini memicu urgensi bagi perusahaan untuk menginvestasikan sumber daya dalam inovasi dan strategi bisnis yang lebih ramah lingkungan serta berkelanjutan.  

Manfaat Sustainability Accounting  
Bagi perusahaan, sustainability accounting memberikan beberapa manfaat strategis:  
1.Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Informasi yang akurat membantu alokasi sumber daya lebih efisien.  
2.Identifikasi Risiko: Mendeteksi potensi dampak sosial dan lingkungan sehingga kerugian dapat diminimalkan.  
3.Inovasi: Mendorong pengembangan produk dan layanan ramah lingkungan, menciptakan peluang pasar baru.  

Dampak bagi Investasi*  
Dalam konteks investasi, kriteria ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi pertimbangan utama investor dalam pengambilan keputusan. Perusahaan berkelanjutan menawarkan potensi pengembalian investasi tinggi, diversifikasi portofolio, dan perlindungan dari risiko lingkungan.  

### *Kesimpulan*  
Perkembangan sustainability accounting bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan dalam menjawab tantangan global akan keberlanjutan. Dengan praktik yang transparan dan akuntabel, perusahaan tidak hanya meningkatkan kinerja keuangan, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.  

---  
*Sustainability Accounting: Bisnis Berkelanjutan untuk Masa Depan*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun