Sustainability accounting atau akuntansi keberlanjutan kini menjadi isu sentral dalam dunia bisnis global. Berangkat dari fokus pada dampak sosial dan lingkungan di era 1960-an, hingga munculnya konsep Triple Bottom Line (TBL) pada 1990-an yang mengintegrasikan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan, sustainability accounting terus mengalami perkembangan signifikan. Â
Saat ini, standar pelaporan seperti Global Reporting Initiative (GRI), Sustainability Accounting Standards Board (SASB), hingga kerangka Integrated Reporting (IR) menjadi acuan perusahaan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan. Di Indonesia, regulasi OJK No. 51/POJK.03/2017 mendorong perusahaan untuk menyusun laporan keberlanjutan sebagai langkah maju menghadapi tantangan masa depan. Â
Isu dan Tantangan Sustainability Accounting
Sejumlah tantangan masih menjadi perhatian utama, seperti: Â
1.Masalah Limbah dan Emisi yang dihasilkan industri. Â
2.Persepsi Salah tentang Praktik Keberlanjutan dalam bisnis. Â
3.Kualitas Kehidupan Kerja Karyawan dan komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Â
Tantangan ini memicu urgensi bagi perusahaan untuk menginvestasikan sumber daya dalam inovasi dan strategi bisnis yang lebih ramah lingkungan serta berkelanjutan. Â
Manfaat Sustainability Accounting Â
Bagi perusahaan, sustainability accounting memberikan beberapa manfaat strategis: Â
1.Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Informasi yang akurat membantu alokasi sumber daya lebih efisien. Â
2.Identifikasi Risiko: Mendeteksi potensi dampak sosial dan lingkungan sehingga kerugian dapat diminimalkan. Â
3.Inovasi: Mendorong pengembangan produk dan layanan ramah lingkungan, menciptakan peluang pasar baru. Â
Dampak bagi Investasi* Â
Dalam konteks investasi, kriteria ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi pertimbangan utama investor dalam pengambilan keputusan. Perusahaan berkelanjutan menawarkan potensi pengembalian investasi tinggi, diversifikasi portofolio, dan perlindungan dari risiko lingkungan. Â
### *Kesimpulan* Â
Perkembangan sustainability accounting bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan dalam menjawab tantangan global akan keberlanjutan. Dengan praktik yang transparan dan akuntabel, perusahaan tidak hanya meningkatkan kinerja keuangan, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Â
--- Â
*Sustainability Accounting: Bisnis Berkelanjutan untuk Masa Depan*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H