Akhir pekan tidak lagi menjadi area bagi pejalan kaki, dibukanya jalan braga menciptakan kekacauan antara pejalan kaki dan pengendara, akibatnya kenyamanan saat beraktivitas terganggu.Â
Program "Braga Beken (Bebas Kendaraan) yang dikenal sebagai destinasi wisata akhir pekan oleh para pengunjung, baik wisatawan maupun warga lokal, kini berubah wajah dengan peraturan baru yang meniadakan program braga beken, kendaraan kembali lalu lalang di kawasan ini, sehingga keramaian sulit terkendali, banyak keluhan dari wisatawan yang mengeluhkan kondisi semrawut yang menganggu kenyamanan dalam menikmati indahnya salah satu ikon kota bandung tersebut.Â
Pada bulan Mei tahun 2024 program Braga beken mulai dijalankan secara berangsur-angsur setiap akhir pekan, adanya program ini bertujuan untuk menjadikan jalan braga sebagai destinasi wisata ramah pejalan kaki, wisatawan akan disuguhi dengan berbagai kegiatan, seperti kegiatan live musik dari mulai yang membawakan lagu lawas, hingga lagu lagu kekinian anak muda, ada juga kegiatan para seniman lukis, bahkan dengan adanya program Braga Beken banyak yang menawarkan jasa fotografer kepada para wisatawan untuk mengabaikan momen bersama orang tersayang.Â
Namun, program tersebut menimbulkan kemacetan dibeberapa ruas jalan sekitaran braga, salah satunya dijalan Asia Afrika hingga jalan Naripan, kemacetan terjadi karena pengalihan kendaraan dari jalan braga yang ditutup. Sehingga pemerintah menghentikan sementara program Braga Beken, karena setelah dilakukan evaluasi ternyata dampak kemacetannya belum dapat teratasi.Â
"aku sih sangat menyayangkan sih mba kalo semisalnya tiap weekend jalan braga nya jadi dibuka untuk kendaraan lagi, soalnya kan ini waktu ditutup jadi seru gitu banyak yang nyanyi-nyanyi dipinggir jalan, cocok buat healing dari kerjaan." Ujar Kiki salah satu wisatawan kawasan Braga.Â
Diberhentikannya program Braga Beken menimbulkan kekacauan diarea jalan braga antara kendaraan yang lewat dan wisatawan yang berjalan kaki, bahkan informasi mengenai pembukaan kembali jalan Braga masih sedikit diketahui oleh wisatawan
"kalo informasinya aku kurang tau juga soalnya kirain gaada pemberhentian sementara, jadi tadi aga kaget waktu ada mobil masuk, terus disuruh kepinggir sama petugasnya, waktu sore sih gaada yang lewat ya masih ditutup kayanya, tapi magrib mulai banyak kendaraan lewat, jadi aga kurang nyaman juga pabaliut soalnya." ujar KikiÂ
Dibukanya kembali Jalan Braga untuk kendaraan pada akhir pekan adalah keputusan ini menimbulkan beragam dampak yang memengaruhi kenyamanan kawasan tersebut. Dibandingkan dengan program Braga Beken (Bebas Kendaraan) yang sebelumnya menghadirkan ruang ramah pejalan kaki, kini suasana Braga menjadi lebih semrawut, dengan konflik antara pejalan kaki dan kendaraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H