Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tangan Terampil Ini Mengantarkan Batik Solo Mendunia

30 Maret 2015   09:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:48 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Solo sangat popular, terlebih sejak orang Solo yang pernah menjadi Walikota Solo dua periode, Joko Widodo terpilih sebagai Presiden RI (2014-2019). Kota yang berkembang pesat ini memiliki berbagai atribut seperti Kota Budaya, Kota pariwisata juga dengan berbagai julukan seperti , The Spirit of Java; Solo, the City of Batik; dan Solo, the City of Charm.

Berbicara Kota Solo tidak akan bisa lepas dari batik yang menjadi salah satu andalah kunjungan wisatawan domestik maupun manca negara. Dua sentra batik di Kampung Kauman dan Laweyan menjadi penanda popularitas batik Kota Solo pantas dibanggakan.Saat berkunjung ke dua Kampung tersebut, kita bisa menyaksikan rumah-rumah dan sebagian merangkap sebagai showroom batik.

Batik Solo menggunakan proses cap maupun proses tulis, mempunyai corak tradisional. Tetapi seiring dengan perkembangan permintaan konsumen, beragam corak batik diproduksi sehingga menjadi daya tarik sendiri. Tak heran kalau lagi batik Solo telah lama merambah dunia internasional. Di era Joko Widodo menjabat Presiden, batik menjadi semakin populer. Presiden, Menteri dan pejabat negara sering mengunakan baju batik saat berdinas.
Batik-batik yang sering kita jumpai di toko, Mall, showroom di dalam negeri dan berbagai negara di luar negri, telah melalui proses pembuatan yang tidak sederhana dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Di rumah Ibu Tri Wiedyaningsih Susanto, salah satu pengrajin batik di Mutihan, Kampung Laweyan, saya mencoba memahami proses pembuatan kain batik.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Proses pertama yaitu smok, pemberian warna dan motif dasar (dok. Suci)"][/caption]

Pertama-tama kain polos putih di beri pewarna dasar dengan cara di smok dan dijemur. Dalam cuaca yang baik, kain bisa kering tidak melebihi satu hari. Kain tersebut kemudian dicap dengan motif tertentu, rata sampai semua lembaran kain terisi. Proses ini membutuhkan kelelitian karena semua kain harus terisi motif yang telah ditentukan. Tidak boleh ada renggangan kain yang tanpa terisi motif tersebut. Seorang pekerja dalam satu hari (8 jam) bisa menyelesaikan 1 kodi kain, dengan 1 lembar kain sekitar 3 meter.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Proses memberikan cap motif kain batik (dok. Suci)"]

as
as
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Pemberian warna tertentu pada kain batik dengan mengunakan kuas, butuh ketelitian (dok. Suci)"]

as
as
[/caption]

Proses selanjutnya dilakukan sekadi atau memberikan warna di motif tertentu. Misalnya satu lembar kain dengan motif bunga dan daun akan diberikan warna merah, kuning, hijau, biru, dll. Pekerja memberikan warna dengan menggunakan kuas kecil. Perlu ketelitian dan kehati-hatian karena kuas mudah keluar dari motif yang diberi warna. Biasanya seorang pekerja hanya sanggup menyelesaikan maximal 15 lembar kain dalam satu hari.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Kain diberikan warna tertentu (dok. Suci)"]

as
as
[/caption]

Setelah itu, kain direbus ke dalam pewarna yang telah disediakan. Dengan menggunakan kompor bata semen ukuran jumbo, berpuluh-puluh kain bisa di berikan pewarna dalam satu kali proses pewarnaan.

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Dicuci dalam air mendidih untuk menghilangkan sisa-sisa malam/bahan batik (dok. Suci)"]

as
as
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun