Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saat Golkar Bertekuk Lutut Dihadapan Jokowi

14 Mei 2016   22:11 Diperbarui: 14 Mei 2016   22:53 1901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah sempat berada di luar pemerintahan, berposisi sebagai oposisi, kini Partai Golkar akhirnya kembali ke khitahnya, kembali mendukung pemerintahan.

Kembalinya partai Golkar sebagai pendukung pemerintahan seperti disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional Luar Biasa ( Munaslub)  Partai Golkar Theo L Sambuaga memberi sambutan dalam pembukaan Munaslub Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Sabtu (14/5/2016).Ia mengatakan Golkar berbenah menggelar Munaslub dan akhirnya mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Langkah Golkar untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK memang sudah terlihat jauh sebelum munaslub di gelar. Tanda-tanda tersebut sudah kelihatan, terutama sejak Golkar mulai tidak pernah terlhat  ‘nyaman’ karena terus berjibaku dengan gonjang ganjing  di internal partainya.

Seperti diketahui, sejak di pimpin  Aburizal Bakrie (Ical), sikap politik Partai Golkar berubah.  Persisnya sejak sang ketua berambisi untuk menjadi calon presiden . Karena tidak bisa melaju, Golkar mengambil sikap yang  berbeda dari sikap politiknya selama ini, memilih menjadi  oposisi. Golkar bersama dengan parpol lain  yang tidak mendukung Jokowi  membentuk  Koalisi Merah Putih (KMP) bersama-sama Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional dan PKS.

Sejak awal, banyak yang meragukan sikap politik Golkar yang dituding keluar dari ‘jiwa’ ,  ingkar dari  komitmen awal golkar sendiri yang selama ini mendukung pemerintah. Golkar sendiri lahir dan dibesarkan oleh pemerintah dan memang lahir karena untuk mendukung pemerintah dalam membangun bangsa . Di sinilah kiprah golkar yang diminta mendukung pemerintah melalui karya kekaryaannya.

Maka tidak heran jika Golkar tidak bertahan lama  beroposisi dengan pemerintahan. Karena memang pada dasarnya Golkar ada untuk mendukung pemerintahan yang sah.


Seperti yang dituturkan Aburizal Bakrie dalam pidato terakirnya sebagai ketua umum Golkar dihadapan para peserta Munaslub dan di hadapan Jokowi, bahwa golkar tak ahli menjadi partai oposisi pemerintahan. "Doktrin partai kita berbeda (dari partai oposisi -red). Keahlian kita pada pengelolaan kekuasaan, bukan pada perlawanan terhadap kekuasaan," katanya (detik.com)

 Jokowi Taklukkan Golkar

Pilihan politik Golkar ini menjadi salah satu pertanda keperkasaan Jokowi.  Tanpa perlu banyak bermanuver, Jokowi secara halus telah mendapatkan dukungan Golkar, bahkan berhasil membuat partai berlambang beringin tersebut bertekuk lutut.

Cara-cara Jokowi memang sangat santun dan  kesantunannya tersebut  telah berhasil memenangkan hati para petinggi Golkar.  Dengan halus, tanpa kelihatan telah membuat  Golkar mengibarkan bendera putih. Ibarat pepatah jawa "Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake” Jokowi telah berjuang tanpa perlu membawa massa, memenangkan perang  tanpa merendahkan atau mempermalukan  lawannya.

Dan begitulah, Selamat pulang kembali Golkar.  (ini sambil  menunggu siapa yang terpilih menjadi ketua umum Golkar mengantikan  pak Ical , sambil menebak-nebak siapa yang bakalan masuk ke dalam cabinet kerja Jokowi-Jk) . **

_Solo, 14 Mei 2016_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun