Saat ini sebagian besar petani sedang mengerjakan sawah pada tahapan mulai memberikan pupuk. Sebulan yang lalu, saat curah hujan masih tinggi, bahkan setiap hari turun hujan yang lebat, petani mulai menanam padi lagi. Sekitar sebulan biasanya padi mulai berdiri kuat, tumbuh subur dan membutuhkan perawatan esktar dengan memberikan pupuk dan membersihkan rumput yang ikut tumbuh subur bersama suburnya batang padi.
[caption id="attachment_366508" align="aligncenter" width="560" caption="Petani masih mengunakan pola tanam lama (dok. Suci)"][/caption]
Hampir semua petani di Soloraya, terutama yang saya tahu di wilayah Kabupaten Klaten dan banyak wilayah lainnya di Indonesia masih menanam padi dengan metode lama yang selama ini mereka lakukan. Menanam padi dengan satu lubang berisi 4-5 bibit padi dan sebagian besar memberikan pupuk kimia untuk menjaga kesuburan padinya. Belum banyak petani yang beralih ke pupuk organik dengan berbagai alasan.
Pola tanam dengan cara lama belum memberikan hasil yang memuaskan. Terkadang petani  hanya bok ( tidak untuk dan tidak rugi/mpas ) bahkan harus tombok saat harga pupuk melambung tinggi.
Saat ini sudah ada daerah yang mulai meninggalkan pola tanam padi lama dengan pola tanam padi dengan pola Hazton. Kabupaten Banyumas saat ini mulia melakukan penanaman dengan pola Hazton. Metode pola tanam dengan Hazton sudah berhasil diterapkan di Kalimantan Barat dengan hasil sesuai dengan harapan. Dengan pola tanam Hazton, petani bisa mendapatkan padi sebnayak 10 ton, dua kali lipat dibandingkan dengan pola tanam lama yang berkisar 5 ton untuk satu hektar. Selain mendapatkan hasil yang lebih bagus, juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi pemakain pupuk kimia dan tentu saja lebih hemat biaya. Sebagaimana diketahui, harga pupuk kimia dari waktu ke waktu semakin melambung tinggi.
Mahalnya harga pupuk kimia dinyakini membuat hasil panen petani kurang memuaskan karena biaya yang dibutuhkan untuk satu kali panen menjadi lebih besar. Seorang petani di Klaten pernah menceritakan kalau menanam padi saat masa sulit yaitu pupuk susah didapatkan dan harga jual padi tidak mengalami kenaikan, hanya habis dan tinggal sedikit sisa setelah dikurangi biaya perawatan, tenaga. Tidak cukup menguntungkan meneruskan menanam padi. Tetapi petani tidak ada pilihan lain.
[caption id="attachment_366509" align="aligncenter" width="560" caption="Dengan Pola tanam Hazton diharapkan hasil melimpah, kelestarian alam terjaga (dok. suci)"]
Pola tanam padi dengan dengan motode Hazton sebenarnya tidak terlalu rumit, saya cukup yakin petani tidak akan kesulitan untuk mencoba menerapkanya. Perbedaan dengan pola lama, pola Hazton dengan mengunakan bibit sebanyak 20 batang bibit per lubang tanam, sementara untuk pola lama biasanya hanya mengunakan 4-5 bibit untuk satu lubang tanam. Pengunaan pupuk kandang juga lebih banyak, bahkan sampai tiga kali lipat dibandingkan dengan pupuk kimia.
Secara umum , pola tanam ini bisa dipelajri oleh petani di berbagai daerah di Indonesia. Hanya dibutuhkan sosialisasi dan ujicoba penanaman dengan pola baru. Dengan pola tanam yang benar dan contoh dari berbagai daerah yang berhasil, petani akan mudah dianjurkan untuk beralih dengan pola penanaman baru dengan metode Hazton. Pada dasarnya petani tetap ingin hasil yang baik dengan biaya serendah mungkin.
Oleh karena itu, peran Kementrian Pertanian menjadi penting untuk melakukan ujicoba di berbagai daerah di Indoenasia untuk hasil panen yang lebih maximal. Yang paling penting juga karena petani bisa tetap menjaga kelestarian alam dengan pengunaan pupuk kimia serendah mungkin. Dampak lainnya, rakyat lebih bagus kualitas kesehatannya karena tidak terlalu menumpuk pupuk kimia di tubuh mereka. Semoga . ***
(Solo, 19 Mei 2015)