Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Partai Demokrat: "Katakan Tidak Pada Ahok"

4 September 2016   13:21 Diperbarui: 5 September 2016   02:38 1763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada awalnya,  Partai Demokrat (PD) kelihatan tidak begitu terpengaruh pada hingar bingar pilgub DKI Jakarta 2017.  Saat parpol lainnya  sibuk lirik sana sini,  menakar berbagai pesohor untuk di jagokan, PD kelihatan anteng saja.  Pun saat sejumlah parpol mulai menunjukkan  pilihan  politik untuk  mendukung balongub, PD tetap anteng.  PD  sepertinya belum terusik, dan cenderung menunggu dan tidak segera mengisyaratkan untuk mendukung  balongub DKI Jakarta 2017.

Tetapi, akhir bulan Agustus lalu, PD melalui  Wakil Ketua Umum –nya , Syarif Hasan, menyatakan kalau PD tidak akan mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) untuk maju  sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada pilgub tahun depan.  Penolakan untuk mendukung sang petahana tersebut didasarkan atas intruksi  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) , ketua umumnya.

Secara gamblang, PD menginginkan DKI Jakarta kelak dipimpin oleh orang yang lebih baik lagi, tetapi bukan Ahok.

Partai  berlambang segitiga mercy ini emoh mendukung Ahok maju sebagai balongub DKI Jakarta dan sepertinya keputusan tersebut sudah pasti sesuai dengan arahan sang Ketua Umum yang juga mantan presiden RI tersebut.

Katakan Tidak Pada Ahok, Merubah ‘Katakan Tidak Pada Korupsi’

Saya tidak tahu pertimbangan SBY apa yang mendorong ia tidak akan mendukung Ahok. Jika  ia mengatakan akan mencari sosok yang lebih baik lagi dari Ahok, saya rasa itu pilihan yang ideal. Tentunya, siapapun, parpol manapun akan  memimpikan Jakarta akan lebih baik lagi untuk 5 tahun mendatang. Tetapi logiskah? PD merasa kalau pastinya ada sosok yang lebih baik daripada Ahok sehingga orang itulah kelak  yang akan didukung. Pertanyaan saya, yakinkan PD akan mendapatkan sosok yang lebih baik dari Ahok???

Menurut saya, untuk saat ini PD akan kesulitan mencari sosok yang ideal menurut mereka. Bukan perkara yang mudah dalam waktu yang sangat singkat untuk menuju gelaran pilgub DKI Jakarta 2017 untuk mencari sosok yang lebih baik dibandingkan Ahok.

Saya tidak bermaksud untuk memojokkan sosok lainnya  atau mendewakan Ahok. Tetapi menurut saya, pesohor yang saat ini ‘mengudara’ di Jakarta, sudah bersiap mencalonkan diri , meskipun ada yang  hampir frustasi karena  belum di usung parpol manapun (Lol…), belum ada yang sebaik  Ahok.  Kalau mencari kesempurnaan, tentu sosok Ahok juga jauh dari sempurna. Tetapi paling  tidak Ahok sudah membuktikan mampu membawa Jakarta lebih baik. Ahok juga bersih, tidak ada catatan terlibat dalam korupsi.   Dan ini cocok dengan tagline PD “Katakan Tidak Pada Korupsi” (KTPK) yang diusungnya beberapa tahun  lalu.

PD tidak akan mudah menemukan sosok  ideal yang dicarinya terutama dari kadernya sendiri, pun akan cukup sulit mengusung sosok dari luar kadernya yang lebih baik dari Ahok.

Lantas apa yang dicari PD? Apakah justru PD mencari sosok yang berlawanan dengan tagline-nya, karena banyak tokoh politik PD yang terjerat kasus korupsi?

Bisa jadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun