Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayo Sukseskan 'Gerakan Mengantar Anak ke Sekolah'

25 Juli 2015   13:17 Diperbarui: 25 Juli 2015   13:17 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Senin 27 Juli 2015, sebagian besar anak sekolah masuk untuk pertamakalinya. Meskipun sebagian sudah ada yang masuk sekolah awal bulan Juli lalu.

Menarik, untuk kali pertama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anis Baswedan mencanangkan ‘Gerakan Mengantarkan Anak ke Sekolah’. Sesungguhnya tanggung jawab pendidikan anak tidak semata terletak kepada guru di sekolah, tetapi justru orang tua menjadi kunci utamanya. Mendikbud mempunyai harapan besar agar orangtua dapat mengambil peran sebagai rekan (patner) terbaik bersama guru di sekolah.

Anis Baswedan  tidak main-main, upaya untuk mengajak orangtua berperan aktif dalam mendidik anak terus dilakukan salah satunya memasang iklan di televisi secara masif. Bahkan di iklan layanan masyarakat tersebut, menurut pengamatan saya, pak Mentri sengaja menyisipkan pesan agar ‘Gerakan Mengantarkan Anak ke Sekolah’ juga didukung tidak hanya orang tua tetapi juga pemilik perusahaan, instansi tempat orang tua bekerja. Terlihat perusahaan memberikan ijin kepada karyawannya untuk terlambat datang ke tempat kerja karena mengantar anak sekolah di hari pertama pergi sekolah.

Selain itu dari sisi regulasi ada Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginisiasi sebuah direktorat baru. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ini secara khusus merangkul partner yang selama ini dalam dunia pendidikan belum cukup diperhitungkan alisan masih dipandang semata-mata bukan bagian dari pendidikan anak , yaitu orang tua.

 


Saya pikir apa yang dilakukan Mendikbud perlu diberikan apresiasai tinggi. Bagi saya, seorang ibu yang mempunyai pengalaman langsung mendidik anak, mengantarkan anak sekolah di hari pertama memberikan dampak positif terutama bagi anak sendiri.

Bagi anak, selain menumbuhkan rasa percaya diri karena ada perhatian dari orang tua bukan dari si Mbak pengasuh atau Abang tukang ojek, anak juga merasa menjadi bagian penting dari orang tua. Tidak merasa dikesampingkan dan menjadi nomor dua setelah urusan kerjaan orangtua.

Bagi orang tua, menjadi sarana untuk secara langsung menitipkan anak kepada guru/walikelasnya. Dengan mengenal lebih dekat guru, dan teman-teman anaknya, orang tua pastilah merasa lebih puas, nyaman dan tenang telah memilihkan tempat pendidikan yang tepat bagi anak-anaknya.

Bagi pendidik, merasa lebih dihargai ketika bisa bertatap muka langsung dengan orang tua anak didiknya. Tanggungjawab dan amanah yang diemban terasa lebih mantap saat ada permintaan secara langsung dari orangtua. Pendidik juga akan lebih nyaman saat melakukan komunikasi lanjutan dengan orang tua tentang perkembangan anak didiknya

Untuk itu, alangkah lebih bijaknya kalau orang tua yang masih mempunyai anak usia 3- 6 tahun , meluangkan waktu, besok tanggal 27 Juli untuk mengantarkan anak ke sekolah di hari pertama anak sekolah. Dan manfaatkan waktu untuk berkomunikasi meski hanya sebentar dengan para pendidik. Itulah awal  yang manis dari ‘patner’ orangtua dan pendidik dalam mendidik anak-anaknya.***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun